Pertama Kali di Jepang! Wanita Ini Dua Kali Terinfeksi Virus Corona
Internasional | 28 Februari 2020, 15:34 WIBJEPANG, KOMPAS.TV - Seorang perempuan berusia 40 tahun kembali terinfeksi virus corona untuk kedua kalinya, Rabu (26/2/2020).
Tes positif kedua itu diumumkan bersamaan dengan kenaikan jumlah kasus yang dikonfirmasi di Jepang menjadi 186 pada Kamis (27/2/2020).
Dilansir dari Sky News, wanita tersebut bekerja sebagai pemandu bus wisata. Hal itu dikonfirmasi oleh pemerintah Osaka.
Kasus kambuhnya virus corona ini muncul pertama kali di Jepang. Wanita asal Osaka itu dinyatakan mengidap virus corona setelah mengalami sakit tenggorokan dan nyeri di dada.
Ia sebelumnya menderita virus corona pada akhir Januari dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit pada 1 Februari 2020.
Baca Juga: Indonesia Bebas Corona, Menlu Retno Marsudi Pertanyakan Penangguhan Umrah
Terjadinya infeksi ulang ini pun membuat para pakar kesehatan khawatir, bahwa virus ini masih bisa aktif lagi walau penderitanya telah pulih.
Philip Tierno, seorang profesor di bidang mikrobiologi dan patologi di New York University mengatakan, "Sekali Anda terkena infeksi, (virus) itu bisa kambuh dengan gejala minor."
"Lalu penyakit itu semakin memburuk setelah sampai di paru-paru," lanjutnya sebagaimana dikutip dari Sky News.
Profesor Tierno juga menuturkan, Olimpade 2020 yang bertempat di Tokyo musim panas ini seharusnya ditunda jika situasi belum membaik.
Baca Juga: 3 WNI Kru Kapal Pesiar Jepang Positif Virus Corona
Meski begitu, para ofisial kejuaraan bersikeras ajang empat tahunan tersebut akan tetap digelar seperti rencana semula.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menginstruksikan ajang olahraga dan acara-acara kebudayaan harus dibatalkan atau dibatasi selama dua minggu ke depan.
Kebijakan itu ditempuh untuk mencegah penyebaran virus corona. Menurutnya, dua minggu ke depan bakal jadi masa-masa krusial bagi Jepang dalam upaya memberantas virus yang telah membunuh lebih dari dua ribu orang di seluruh dunia ini.
#Corona #VirusCorona #Jepang
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV