Virus Corona Tidak Terdeteksi di Indonesia?
Cerita indonesia | 11 Februari 2020, 09:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jumlah kasus virus corona yang dilaporkan di negara Indonesia dan Thailand jauh dari perkiraan para ilmuwan. Pasalnya, karena jarak Indonesia dan Thailand dekat dengan Wuhan, peneliti memprediksi sebenarnya justru ada lebih banyak kasus infeksi virus corona.
Hal inilah yang membuat para ahli khawatir bahwa penyebaran virus corona Wuhan atau novel coronavirus tidak terdeteksi.
"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard TH Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang di-posting di medRxiv.
Hingga kini, Thailand melaporkan 25 kasus corona. Namun, Lipsitch justru berpikir bahwa jumlahnya lebih banyak dari itu.
Baca Juga: UPDATE Virus Corona Hingga 10 Februari 2020: 910 Tewas dan 40.553 Positif Terinfeksi
Menurut Lipsitch, sistem kesehatan di Indonesia dan Thailand mungkin tidak dapat mendeteksi virus corona Wuhan. Hal ini dirasanya dapat menciptakan suatu masalah di seluruh dunia.
"Kasus yang tidak terdeteksi di negara mana pun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara tersebut," kata Lipsitch.
Dilansir dari Kompas.com, penelitian yang dilakukan Lipsitch dan timnya adalah satu dari tiga riset teranyar yang mengatakan bahwa virus corona kemungkinan sudah ada di Indonesia. Namun, tidak satu pun dari studi ini yang melalui proses ilmiah normal yang ditinjau oleh para ahli lain di luar tim.
Meski temuan tersebut masih dianggap kurang, para peneliti yang dihubungi VOA berkata bahwa temuan tersebut--virus corona Wuhan mungkin sudah ada di Indonesia--masuk akal. Pasalnya, di China, jumlah orang yang terinfeksi terus meningkat setiap harinya. Namun, di luar China, wabah itu hampir "tidak bergerak".
Kalaupun ada temuan baru, jumlahnya belasan, tidak seperti China yang tambahannya mencapai 100 kasus per hari. Inilah yang membingungkan para ahli kesehatan di dunia.
#China #VirusCorona #Corona
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV