Presiden Jokowi: Upaya Pengendalian Banjir Jakarta Terhambat Sejak 2017, Karena...
Cerita indonesia | 2 Januari 2020, 22:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, pada Selasa (31/12/2019) malam sekitar pukul 22.00 WIB, tinggi muka air di Pintu Air Katulampa telah mencapai 110 sentimeter. Itu artinya telah masuk Siaga III.
Sedangkan, BPBD DKI Jakarta mencatat pada pukul 11.00 WIB tinggi muka air di Pintu Air Katulampa mencapai 150 sentimeter. Bahkan, BPBD DKI Jakarta melalui akun Instagram resminya telah mengeluarkan peringatan dini banjir.
Hal itu pun ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo. Ia menyatakan, selain di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung, banjir parah juga terjadi di DAS Sungai Krukut, Sungai Cakung dan Sungai Sunter. Untuk penanganan darurat bersama pihak terkait, telah difungsikan pompa, karung pasir, bronjong dan tangki air agar kawasan dan prasarana publik terdampak dapat segera berfungsi kembali.
Menurut Jokowi, upaya pengendalian banjir di keempat DAS itu telah dilakukan sejak jauh hari. Namun, upaya itu terkendala sejak 2017 lantaran masalah pembebasan lahan. Hal itu disampaikan oleh Presiden Jokowi melalui akun Instagram miliknya.
“Program Pengendalian Banjir Sungai Ciliwung misalnya, sudah ditangani 16 kilometer dari rencana keseluruhan 33 kilometer,” kata Jokowi melalui akun Instagram resminya, @Jokowi, pada Kamis (2/1/2020).
Sementara pada kawasan hulu tengah dibangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Saat ini, proses pembebasan lahan telah mencapai 90 persen, sedangkan pembangunan fisiknya mencapai 45 persen. Kedua bendungan tersebut direncanakan selesai pada akhir 2020.
Sementara itu, percepatan pelaksanaan Sudetan Sungai Ciliwung dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cipinang, sedang berlanjut. Masyarakat setempat telah menyetujui pemanfaatan lahan untuk kelanjutan pembangunan sudetan sepanjang 600 meter dari keseluruhan 1.200 meter.
#BanjirJakarta #AniesBaswedan #Jokowi
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV