Nadiem: Dunia Tidak Butuh Anak yang Jago Hafal
Cerita indonesia | 13 Desember 2019, 16:15 WIBMenurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, perihal Ujian Nasional hanya menuntut siswa menghafal seluruh pelajaran di ujung kenaikan kelas. Hal ini membuat siswa stress karena harus mengcover seluruh materi pelajaran, dan hanya menyentuh aspek memori. Untuk itu Ujian Nasional memang tidak dihapus namun diganti dengan asesmen kompetensi. Sebab dengan asesmen ini siswa tidak lagi menghafal. Melainkan ada aspek kognitif siswa yang ditest. Kognitif yang dimaksud adalah penalaran dan pemahaman siswa atas mata pelajaran yang dimaksud.
Karena menurutnya dunia saat ini tidak butuh siswa yang hanya jago menghafal. Untuk itu dibutuhkan penyederhanaan ujian nasional dengan cara lain. Nadiem pun memaparkan dalam RDP dengan DPR pada Kamis (12/12), ujian nasional ini juga menurut Nadiem belum menyentuh kepada karakter siswa. Sehingga ia menilai ujian nasional hanya akan ada sampai 2020. Setelah itu asesmen kompetisi minimum dan survei karakter akan diterapkan. Hal ini juga akan mendorong kompetisi guru untuk lebih berinovasi dalam mendidik siswanya.
Penulis : Yuilyana
Sumber : Kompas TV