Sejak 1980, Pria Ini Kumpulkan Sampah dan Sulap Jadi Karya Seni
Cerita indonesia | 7 Oktober 2019, 17:32 WIBBerawal dari rasa khawatir terhadap banyaknya limbah-limbah dan sampah organik di sekitar, Harry Eko Rifanto, warga Jalan Merdeka, Gang Belibis, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menciptakan berbagai karya bernilai seni tinggi.
Setidaknya sejak tahun 1980, pria yang sehari-hari merupakan pengusaha sablon baju ini mulai mengumpulkan berbagai limbah yang ditemuinya dijalan untuk dijadikan karya seni. Berbagai karya indah diciptakan Eko dengan tangan terampilnya yang dipajang di galeri rumahnya, seperti sandal dari kulit durian, hiasan lampu dari ampas tebu, pajangan dari pelepah kelapa, lukisan wajah dari ampas kopi, hingga berbagai pernak-pernik manarik lainnya, termasuk kaligrafi dari biji kopi.
Eko tidak mematok secara pasti sampah apa yang akan dijadikannya karya seni sebab menurutnya ide membuat karya akan muncul secara mengalir. Bahkan ia mengaku rela jika harus memanjat pohon atau terjun kedalam selokan jika menemukan limbah yang bisa dibuat menjadi karya seni.
Beberapa anak muda bahkan tertarik untuk turut serta dengan belajar bersama Eko demi memanfaatkan limbah untuk diolah menjadi karya seni. Kekhawatiran Eko terhadap banyaknya sampah bahkan terkadang mengikuti musim yang ada, misalnya musim durian hingga musim cempedak.
Bahkan, Eko juga menciptakan berbagai minuman berbahan buah seperti buah cempedak, pisang, hingga nanas dan kopi yang difermentasi namun tidak mengandung alkohol. Saat ini, Rko bersama timnya sedang mencari investor untuk melakukan riset olahan minuman dan olahan obat jerawat dan racun nyamuk dari kulit durian.
#Limbah #KaryaSeni #LimbahPlastik
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV