Fakta Bandara Halim Perdanakusuma, Awalnya Bernama Lapangan Terbang Tjililitan
Sinau | 8 November 2021, 19:07 WIBKOMPAS.TV – Pemerintah akan melakukan penutupan Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersial secara bertahap mulai November ini hingga 9 bulan ke depan.
Penutupan Bandara Halim dilakukan untuk pelaksanaan revitalisasi, terutama perbaikan landasan pacu atau runway.
Bandara Halim Perdanakusuma yang akan ditutup sementara ini merupakan lapangan terbang pertama di Kota Batavia yang dibangun sekitar tahun 1924.
Namun, saat itu belum bernama resmi Bandara Halim Perdanakusuma.
Pada 1 November 1928, bandara ini pertama kali digunakan oleh maskapai milik kolonial Belanda di Indonesia, dengan rute penerbangan pertama dilakukan ke Batavia - Bandung, Batavia - Semarang.
Pada tanggal 20 Juni 1950, Belanda sepenuhnya menyerahkan lapangan terbang ini kepada pemerintah Indonesia, yang kemudian dipegang oleh AURI dan dijadikan pangkalan udara militer.
Baca Juga: Halim Perdanakusuma, Penerbang yang Diabadikan Jadi Nama Bandara
Dikutip dari laman resmi Angkasa Pura II, Bandara Halim sebelumnya bernama lapangan terbang Cililitan.
Namanya resmi diganti pada 17 Agustus 1952 yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-7 Kemerdekaan RI, untuk mengenang seorang penerbang bernama Abdul Halim Perdanakusuma yang gugur dalam menjalankan tugasnya.
Lanud Halim Perdanakusuma sendiri dijuluki “pintu gerbang negara” karena letaknya yang strategis dan lebih dekat dengan istana negara dan pusat pemerintahan.
Selain itu, bandara ini memiliki kelengkapan protokoler yang lebih siap, sehingga dianggap tempat yang paling cocok dan aman untuk menerima kunjungan tamu-tamu resmi negara.
Dengan luas 165 hektar dan memiliki 1 landasan pacu, Bandara Halim sebetulnya bukanlah bandara komersial, melainkan markas Komando Operasi Angkatan Udara I TNI-AU.
Bandara ini beroperasi sementara menjadi bandara komersial mulai tanggal 10 Januari 2014 untuk mengalihkan penerbangan dari Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta.
(*)
Grafis: Arief Rahman
Penulis : Gempita-Surya
Sumber : diolah dari berbagai sumber