Uniknya Ragam Bahasa Daerah di Indonesia, Simbol Persatuan di Tengah Perbedaan
Sinau | 29 Oktober 2021, 19:00 WIBKOMPAS.TV – Indonesia memiliki keragaman suku serta budaya, termasuk ragam bahasa daerah dengan keunikan masing-masing yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Salah satunya bahasa yang digunakan orang-orang di ibu kota Sumatra Utara, Medan. Sebagai contoh, orang Medan menggunakan kata “Teh Tong” saat akan memesan teh tawar atau teh tanpa gula di rumah makan.
Sementara jika ingin memesan teh manis dingin di Kota Medan, mereka biasa menyebutnya dengan “mandi”.
Ada juga istilah lain yang sering dijumpai di Kota Medan, yakni kata “doorsmeer” atau tempat mencuci kendaraan. Penamaan doorsmeer sebagai tempat pencucian kendaraan ini berasal dari bahasa Belanda.
Selama ini bahasa warga Medan kerap disamakan dengan bahasa Batak, namun bahasa di Kota Medan merupakan perpaduan dari berbagai budaya seperti Melayu, Tiongkok, hingga Belanda.
Baca Juga: Fakta Menarik Bahasa Indonesia, Punya Ratusan Juta Penutur dan Keunikan Ejaan Angka
Pembuat Kamus Cakap Anak Medan, Choking Susilo Sakeh, menyebut jika warga di Medan sering menggunakan bahasa Indonesia namun dengan makna dan bunyi yang berbeda.
“Jadi memang [bahasa orang Medan] ini produk campuran dari berbagai kosakata. Selain itu juga ada perubahan bunyi, banyak perubahan bunyi dan perubahan makna. Misalnya kereta di Medan itu berbeda dengan kereta di Jawa,” jelasnya.
Sementara di Minahasa, Sulawesi Utara, seorang penyiar bernama Hence Karamoy menginisiasi program berbahasa daerah Toulour di radio streaming Bhayangkara Polres Minahasa.
Program radio streaming ini dikemas sebagai upaya pelestarian serta pembelajaran bagi pemuda Minahasa untuk mengenal Bahasa Toulour. Meski baru berjalan dua bulan, Hence optimis program siaran berbahasa Toulour ini bisa menjangkau anak muda milenial di Minahasa Utara.
Keberagaman bahasa daerah di Indonesia ini menjunjung semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta menunjukkan betapa kuatnya persatuan Indonesia di tengah banyak perbedaan.
(*)
Video Editor & Grafis: Agus Eko
Penulis : Gempita-Surya
Sumber : Kompas TV