Tidur dengan Kipas Angin Menyala Semalaman, Apa Efeknya?
Sinau | 13 Oktober 2021, 20:44 WIBKOMPAS.TV – Kipas angin banyak dimanfaatkan untuk mendinginkan udara di tengah cuaca panas yang melanda.
Tidak jarang, alat itu dinyalakan sepanjang hari di ruangan, termasuk di dalam kamar bahkan saat beristirahat tidur semalaman.
Lalu, amankah penggunaan kipas angin yang menyala sepanjang malam?
Melansir Dawn Study, tidur dengan menyalakan kipas angin punya sisi positif dan negatif.
Kipas angin yang menyala bisa membuat suhu ruangan menjadi lebih dingin, sehingga orang tidak khawatir tidur dengan keadaan suhu ruang yang panas dan menyebabkan sekujur tubuh berkeringat karena gerah.
Selain itu, aliran angin yang diembuskan kipas angin secara beraturan tidak akan mengganggu istirahat.
Hal ini karena baling-baling kipas angin menimbulkan "white noise" atau kebisingan yang menyebabkan tidur menjadi lebih nyenyak.
Tak hanya itu, udara di dalam ruangan dapat mengalami pergerakan atau sirkulasi udara yang baik, sehingga ruangan tidak jenuh atau terasa engap.
Sisi negatifnya, menyalakan kipas angin yang dibarengi membuka jendela ruangan semalaman dapat memicu serangan asma.
Namun serangan asma bukan dipicu oleh angin yang diarahkan ke tubuh seseorang, melainkan akibat kumpulan debu yang masuk ke ruangan.
Debu yang berhamburan akibat arah putaran baling-baling kipas angin ke tubuh akan membahayakan orang yang memiliki asma dan alergi terhadap debu.
Angin yang dihasilkan alat ini juga dapat membuat kulit menjadi kering. Jika tertidur dalam keadaan mulut terbuka, maka mulut dan tenggorokan yang seharusnya lembap akan terasa kering.
Selain itu, angin yang berembus secara konstan dan terus-menerus dapat menyebabkan otot-otot tubuh tegang dan kram.
Terlebih jika arah angin dari kipas difokuskan ke area leher dan wajah, sehingga tidak jarang orang terbangun dengan rasa sakit di bagian leher.
Baca Juga: Kerap Ditanyakan, Ini Lama Waktu yang Dianjurkan untuk Tidur Siang
(*)
Grafis: Joshua Victor
Penulis : Gempita-Surya
Sumber : Kompas.com