> >

Studi WHO: Bekerja Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Penyakit Hingga Kematian

Sinau | 27 Mei 2021, 18:30 WIB

KOMPAS.TV - Studi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan, overwork atau bekerja terlalu lama menimbulkan risiko kesehatan kerja yang membunuh ratusan ribu orang setiap tahun.

Hasil studi yang dipublikasikan di Jurnal Environment International, Senin (17/5/2021) menjelaskan, jam kerja yang panjang mengakibatkan hilangnya nyawa 745 ribu orang pada tahun 2016.

Antara tahun 2000 dan 2016, jumlah kematian akibat penyakit jantung terkait jam kerja yang panjang meningkat sebesar 42 persen dan stroke sebesar 19 persen.

Orang yang bekerja lebih dari 55 jam setiap minggunya punya risiko sekitar 35 persen terkena stroke, dan 17 persen risiko meninggal karena penyakit jantung.

Risiko tersebut lebih tinggi dibanding orang-orang yang bekerja antara 35-40 jam per minggu, atau sama dengan jam kerja dari jam 9 pagi hingga 5 sore setiap harinya.

Studi juga menunjukkan bahwa laki-laki berusia paruh baya atau lebih tua mempunyai dampak risiko yang lebih tinggi. Jika dilihat dari segi wilayah, pekerja di Asia Tenggara dan Pasifik Barat mempunyai risiko overwork lebih tinggi.

Akibat pandemi, jumlah orang yang bekerja dengan jam kerja yang panjang terus meningkat. Saat ini jumlahnya mencapai 9% dari total populasi secara global.

Direktur Departemen Lingkungan, Perubahan Iklim Dan Kesehatan WHO Dr Maria Neira mengatakan, bekerja 55 jam atau lebih per minggu merupakan bahaya kesehatan serius.

"Sudah saatnya kita semua, pemerintah, pengusaha, dan karyawan menyadari fakta bahwa jam kerja yang panjang dapat menyebabkan kematian dini," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi WHO.

Direktur Jenderal Who, Dr Tedros Adhanom juga menyatakan, perubahan cara kerja akibat pandemi kerap mengaburkan batas antara rumah dan kantor.

“Tidak ada pekerjaan yang sebanding dengan risiko stroke atau penyakit jantung. Pemerintah, pengusaha dan pekerja perlu bekerja sama untuk menyepakati batasan untuk melindungi kesehatan pekerja,” terangnya.

Bagaimana tanggapan sahabat Kompas TV?(*)

Grafis: Agus Eko

Penulis : Gempita-Surya

Sumber : Kompas TV


TERBARU