> >

5 Kota Hantu yang Ditinggalkan Penduduknya, Ada di Mana Saja?

Sinau | 23 Mei 2021, 20:46 WIB

KOMPAS.TV - Apa jadinya jika seluruh kota terbengkalai dan menjadi kota hantu? Berikut 5 kota hantu yang ditinggalkan oleh penduduknya:

1. Pulau Hashima, Jepang

Adalah wilayah pemegang pasokan batu bara di Jepang, menjadi kunci pemegang majunya industri Jepang pada saat itu.

Dilansir dari History, pada tahun 1950-an Pulau Hashima hanya seluas 16 hektar, dan dihuni 5.200 penduduk.

Dinilai terlalu sempit, tambang batu bara di Pulau Hashima ditutup dan seluruh penduduknya meninggalkan pulau.

Kini pulau tersebut kosong menyisakan bangunan tinggi yang hampir roboh.

2. Pripyat, Ukraina

Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl milik Uni Soviet terletak di Kota Pripyat, Ukraina.

Ledakan fasilitas nuklir Chernobyl pada 26 April 1986 mengakibatkan radiasi berbahaya ke seluruh kota, area hingga radius 18 mil sekitarnya ditutup, meninggalkan Kota Pripyat sebagai kota hantu selama lebih dari 3 dekade.

3. Bodie, California

Siapa sangka ada kota hantu di salah satu kota besar di Amerika Serikat?

Bodie merupakan kota petambangan emas yang didirikan pada tahun 1876 dan berjaya selama hampir satu abad.

Kota ini akhirnya ditinggalkan penduduknya karena kebangkrutan kota, kebakaran, hingga kekerasan yang meraja rela.

4. Varosha, Siprus

Varosha adalah resor terbengkalai di Republik Siprus dekat Laut Mediterania yang awalnya merupakan kota pariwisata dengan fasilitas mewah kelas selebriti.

Varosha ditinggalkan karena terjadinya konflik antar etnis dengan negara Turki.

Sepertiga utara pulau tersebut diinvasi, memaksa penduduk Varosha meninggalkan kota secara terburu-buru.

5. Oradour-sur-Glane, Perancis

Merupakan kota hantu di Perancis yang memiliki sejarah kelam. Bukan karena ditinggalkan, penduduknya dibantai oleh Nazi dalam rangka balas dendam pada Perancis di masa Perang Dunia ke-II.

Melansir Holocaust Encyclopedia, divisi lapis baja Nazi Wffen-SS membantai 642 penduduk dan menghancurkan desa tersebut dengan membombardir menggunakan granat pada tahun 1944.(*)

Grafis: Arief Rahman

Penulis : Gempita-Surya

Sumber : Kompas TV


TERBARU