Hampir Gelap Sepanjang Hari, Ini 5 Tempat di Dunia yang Jarang Tersentuh Sinar Matahari
Sinau | 20 Mei 2021, 11:16 WIBKOMPAS.TV - Sinar matahari punya peran penting bagi makhluk hidup. Namun, ternyata ada beberapa tempat di dunia yang jarang tersentuh sinar matahari.
Di mana sajakah tempat-tempat tersebut? Berikut informasinya:
1. Rjukan, Norwegia
Dikelilingi pegunungan tinggi, Rjukan tidak mendapat sinar matahari yang cukup dari akhir September hingga pertengahan Maret.
Namun, semenjak tiga cermin besar bertenaga surya dipasang di ketinggian 450 meter di atas kota, daerah alun-alun di Rjukan mendapat sinar matahari yang cukup.
2. Utqiagvik, Alaska
Berlokasi beberapa ratus meter dari Kutub Utara, tempat ini diselimuti kegelapan selama 65 hari. Disebut juga malam kutub, istilah untuk wilayah tanpa sinar matahari selama lebih dari 24 jam.
Uniknya, setelah mengalami malam kutub, tempat ini juga akan terus menerus cerah dan tidak akan melihat matahari terbenam selama berbulan-bulan.
3. Torshavn, Faroe Island
Dijuluki sebagai tempat paling mendung di bumi, karena hanya mendapat rata-rata 2,4 jam sinar matahari setiap hari atau sekitar 840 jam per tahun.
Tempat ini cenderung dingin dan sejuk, suhu tertingginya sekitar 12 derajat Celcius saat musim panas, dan 6 derajat Celcius saat musim dingin.
4. São Joaquim, Brazil
Kota ini terletak di ketinggian 1.360 meter dan memiliki iklim subtropics. Tercatat São Joaquim mendapat rata-rata sinar matahari tahunan sebesar 1.055 jam.
Tempat ini mendapat sinar matahari terbanyak di bulan Oktober dan November, yakni sekitar 5,1 jam.
Sedangkan sinar matahari paling sedikit didapatkan di bulan Agustus dengan rata-rata 3,6 jam.
5. Dikson, Rusia
Terletak di pantai Samudra Arktik, Rusia, dan dijuluki Capital Of The Arctic, karena berlokasi di ujung utara Samudra Arktik.
Tercatat, kota ini hanya mendapat 1.164 jam sinar matahari tiap tahunnya. Musim dingin selalu menyelimuti dikson selama lebih dari 10 bulan.
Agustus menjadi bulan terhangat di kota ini, namun hawanya tidak sehangat yang dibayangkan.(*)
Grafis: Agus Eko
Penulis : Gempita-Surya
Sumber : Kompas TV