> >

Sejarah Sidang Isbat dan Penentuan Awal Ramadhan di Indonesia

Sinau | 12 April 2021, 15:44 WIB

SOLO, KOMPAS.TV - Sidang Isbat menjadi ritual tahunan untuk menentukan awal puasa di Indonesia.

Sidang Isbat biasanya digelar pada sore menjelang malam hari, dan disiarkan langsung untuk disaksikan publik.

Berikut fakta-fakta seputar pelaksanaan Sidang Isbat di Indonesia:

Sejarah Sidang Isbat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), isbat berarti penyungguhan, penetapan, dan penentuan. Sidang Isbat di Indonesia sudah dilaksanakan sejak tahun 1950.

Pada tahun 1972, Kementerian Agama membentuk Badan Hisab Rukyat (BHR) yang terdiri dari para ulama, umaroh, serta ahli astronomi.

Hisab berarti menghitung, dan rukyat berarti memantau.

Tugas BHR adalah melakukan hisab dan rukyatul hilal untuk menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah.

Rangkaian Sidang Isbat

Peserta Sidang Isbat umumnya terdiri dari perwakilan ormas, MUI, dan Kementerian Agama. Rangkaian Sidang Isbat biasanya diawali oleh pemaparan posisi hilal oleh BHR Kemenag.

Kemudian peserta sidang melakukan sidang tertutup untuk memutuskan kapan terjadinya awal bulan baru Hijriah. Puncaknya, Menteri Agama akan mengumumkan hasil Sidang Isbat dalam konferensi pers di hadapan media yang hadir meliput.

Menurut Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin, pelaksanaan Sidang Isbat merupakan penerapan amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2004.

"Fatwa MUI ini memberikan ruang kepada ormas-ormas di Indonesia karena ada keberagaman dalam prosesnya,", ujar Kamaruddin Amin seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/5/2020).

Melalui penetapan ormas-ormas Islam bersama dengan pemerintah, akan menjadi pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah.(*)

Grafis: Arief Rahman

Penulis : Gempita-Surya

Sumber : Kompas TV


TERBARU