Kepala BMKG Sebut Siklon yang Hantam NTT Bukti Nyata Global Warming
Cerita indonesia | 6 April 2021, 16:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan bencana banjir bandang akibat badai siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai dampak nyata dari perubahan iklim global.
Menurut Dwikorita, salah satu faktor yang menyebabkan dahsyatnya siklon tropis Seroja adalah naiknya suhu muka laut di wilayah Samudera Hindia hingga 29 derajat celcius.
"Ini baru hipotesis ya, tapi ada korelasi dengan peningkatan suhu muka air laut yang dipengaruhi juga oleh global warming (pemanasan global)," kata Dwikorita dalam siaran langsung dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).
Dwikorita mengatakan bahwa sejak tahun 2008 tercatat ada 10 kejadian siklon tropis di Indonesia. Siklon tropis terjadi sekali pada 2008 dan kemudian terjadi lagi pada 2010 dan 2014.
"Jadi sekitar dua sampai empat tahun sekali, tetapi sejak 2017 itu setiap tahun selalu terjadi, setiap tahun, dan bahkan dalam setahun bisa dua kali, dan Seroja ini baru yang pertama kali benar-benar cukup dahsyat, karena masuk sampai ke daratan," kata Dwikorita.
Video editor: Agung
Baca Juga: Kepala BMKG: Siklon Seroja di NTT Tidak Lazim, Baru Pertama Kali Masuk Daratan
Penulis : Laura-Elvina
Sumber : Kompas TV