6 Fakta Ibu Kota Baru Indonesia
Cerita indonesia | 5 April 2021, 22:04 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Presiden Joko Widodo umumkan keputusan pemerintah memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur pada 26 Agustus 2019.
Ibu kota negara baru ditargetkan mulai dapat digunakan pada tahun 2024.
Berikut 6 fakta ibu kota baru di Indonesia
1. Lokasi
Ibu kota baru Indonesia akan dibangun di antara Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
2. Pertimbangan relokasi
Setidaknya ada lima hal yang menjadi pertimbangan terkait lokasi pemindahan. Yaitu risiko bencana alam yang jauh lebih minim, terletak di tengah-tengah wilayah Indonesia, dekat dengan wilayah perkotaan yang berkembang, infrastruktur yang relatif lengkap, serta tersedia lahan 180 ribu hektare milik pemerintah.
3. Desain tata kota
Desain Nagara Rimba Nusa memenangkan sayembara ibu kota negara (IKN) baru dengan konsep menghubungkan manusia dengan alam dan lingkungan, serta memanfaatkan potensi air sebagai bagian dari kehidupan.
4. Visi ibu kota baru
Ibu Kota Negara (IKN) baru mengusung visi “Smart, Green, Beautiful, dan Sustainable”. IKN diharapkan dapat menjadi kota yang berkembang modern serta inklusif, dengan tetap menjaga dan memperhatikan kelestarian lingkungan.
5. Luas wilayah
Luas wilayah IKN direncanakan sebesar 256.142,74 hektare yang terbagi menjadi Kawasan Inti Pemerintahan (56.180,87 hektare) dan Kawasan IKN (5.644 hektare).
6. Kilas balik pemindahan ibu kota di Indonesia
17 Agustus 1945, Jakarta menjadi ibu kota Republik Indonesia secara de facto. Pada Januari 196, pemerintah merelokasi ibu kota negara ke Yogyakarta karena Jakarta telah diduduki tentara Belanda.
Tahun 1948, pemerintah memindahkan pusat pemerintahan ke Bukittinggi, Sumatera Barat, setelah agresi militer Belanda kedua pada 19 Desember 1948.
Presiden Soekarno sempat memiliki wacana relokasi ibu kota negara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sementara di era pemerintahan Soeharto, sempat muncul rencana relokasi ibu kota ke Jonggol, Jawa Barat.(*)
Grafis: Agus Eko
Penulis : Gempita-Surya
Sumber : Kompas TV