> >

Ancaman Kebangkrutan Membayangi Petani Padi di Blitar

Cerita indonesia | 19 Maret 2021, 09:05 WIB

JAKARTA, KOMPASTV - Para petani padi di Kabupaten Blitar, menolak rencana pemerintah melakukan impor 1 juta ton beras. Para petani khawatir, dengan kebijakan tersebut, harga gabah akan terus turun, yang berdampak pada terjadinya kebangkrutan.

Para petani padi di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, kini mengeluhkan rendahnya harga gabah. Di tengah masa panen raya, para petani justru dihadapkan dengan kondisi harga gabah yang jatuh hingga menyentuh angka 3800 hingga 4 ribu rupiah per kilogram.

Kondisi itu, membuat para petani tidak mendapatkan keuntungan dari hasil panen. Selain rendahnya harga, para petani juga dihadapkan dengan situasi mahalnya harga pupuk.

Sejumlah petani pun semakin khawatir dengan rencana pemerintah mengimpor satu juta ton beras. Rencana impor beras tersebut dikhawatirkan akan membuat harga gabah semakin rendah.

Ancaman kebengkrutan pun, kini membayangi para petani di tengah masa panen raya yang akan berlangsung hingga bulan Mei 2021.

Dari data dinas pertanian, lahan sawah kabupaten Blitar mampu menghasilkan 288.000 ton gabah setiap tahun.  Dengan hasil panen tersebut, Kabupaten Blitar mengalami surplus gabah sebesar 30 persen, dari total kebutuhan pangan selama 1 tahun. 

Penulis : Krisna-Aditomo

Sumber : Kompas TV


TERBARU