Penanaman Kembali Hutan Adat Bukit Samabue, Sebagai Warisan Bagi Banyak Generasi
Cerita indonesia | 4 Februari 2021, 16:12 WIBKALIMANTAN BARAT, KOMPAS.TV - Pemuda di desa Sepahat, kecamatan Menjalin, kabupaten Landak, sibuk menyiapkan bibit-bibit pohon yang memang telah tersedia pada salah satu rumah tetua adat.
Mulai dari bibit pohon durian, cempedak, kopi, hingga pohon hutan seperti tengkawang, yang dibibitkan secara mandiri.
Sudah dua tahun terakhir masyarakat adat suku dayak Kanayatn di desa ini gotong royong melakukan penanaman ribuan bibit pohon.
Penanaman kembali atau reboisasi dilakukan untuk merawat kondisi hutan adat seluas 900 hektar tersebut.
Hutan adat bukit Samabue memperoleh penetapan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2019 lalu.
Reboisasi dilakukan bukan tanpa sebab. Lebih dari sepuluh ribu jiwa masyarakat dari tiga desa yakni desa Sepahat, desa Menjalin dan desa Lamuanak, menggantungkan kebutuhan air bersih dari bukit adat Samabue.
Penanaman juga dilakukan karena beberapa bagian hutan adat rusak karena aktivitas ladang berpindah masyarakat, yang dilakukan sekitar puluhan tahun lalu.
Penanaman bibit pohon-pohon buah diharapkan bisa menjadi warisan bagi banyak generasi, sehingga masyarakat nantinya bisa menikmati hasil hutan tanpa harus membeli.
Reboisasi juga dimaksudkan untuk merawat kondisi penyerapan air di kawasan hutan adat, untuk mencegah terjadinya kembali kekeringan pada tahun 2012 lalu, yang menyebabkan warga gagal panen.
Penulis : aryo-bimo
Sumber : Kompas TV