Pertama Kalinya, Pohon Kurma Tumbuh dan Berbuah di Kepulauan Selasar

KEPULAUAN SELASAR, KOMPAS.TV - Sebatang pohon kurma yang tumbuh di halaman masjid agung al umaraini kabupaten kepulauan selayar sulawesi selatan tiba-tiba berbuah dan menuai perhatian warga.

Satu dari tujuh pohon kurma yang ada di halaman bagian selatan masjid ini tiba-tiba berbuah. Kejadian langka ini pun menjadi perbincangan warga setempat, lantaran baru pertama kali ada pohon kurma yang berbuah di Kepulauan Selayar.

Pengurus masjid yang semula tidak pernah menyangka pohon kurma yang berusia sekira tujuh tahun ini berhasil berbuah pun ikut senang. Pengurus Masjid Baso Karaeng mengaku bersyukur karena dapat melihat langsung buah kurma di pohonnya yang biasanya hanya dijumpai di negara timur tengah.

Menurut Baso, tujuh pohon kurma di halaman Masjid Al Umaraini ini ditanam secara tidak sengaja.

Ia menduga pohon kurma ini tumbuh dari biji kurma yang dibuang di halaman masjid oleh warga. Kompleks masjid agung al amaraini memang merupakan lokasi pelepasan dan penerimaan ratusan jemaah haji asal kepulauan selayar setiap tahunnya dan buah kurma menjadi oleh-oleh pavorit jemaah untuk keluarga mereka.

Meski buah kurma ini masih terlihat hijau atau belum matang namun pengurus masjid berharap kelak buah yang kaya vitamin, mineral dan serat ini dapat dipetik dan dikonsumsi bersama-sama oleh jemaah masjid agung al umaraini.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kepulauan Selayar Muzakkir Muin mengatakan, berbuahnya pohon kurma di halaman masjid agung al amaraini merupakan penyimpangan genetik yang bibitnya berasal dari negara arab selain itu kejadian ini juga dimungkinkan perubahan suhu yang semakin panas di kepulauan selayar hingga hampir sama dengan suhu negara asal biji kurma.

Menurutnya kurma itu bisa tumbuh di mana saja, tapi berbuahnya belum bisa dijamin bahwa dia bisa berbuah karena suhu dan iklimnya tidak sesuai, tapi mungkin kurma yang berbuah ini sekarang merupakan penyimpangan genetik sehingga dia bisa berbuah.

Penulis : Theo-Reza

Sumber : Kompas TV