WHO Peringatkan Ancaman Ledakan Virus Corona Gelombang Kedua
Kompas dunia | 30 Mei 2020, 21:20 WIBKOMPASTV - Direktur eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah memperingatkan bahwa dunia tetap berada di tengah-tengah wabah virus corona ketika negara-negara terus berjuang untuk menahannya dan banyak negara juga dengan cepat membuka kembali roa perekonomian ketika kasusnya masih meningkat.
“Kami sebut kini tepat di tengah gelombang pertama secara global, kata Dr. Mike Ryan seperti melansir Voanews, Sabtu (30/5/2020).
"Kami masih sangat dalam fase, di mana penyakit ini sebenarnya sedang dalam perjalanan, (ke tahap selanjutnya)"
Ryan mengatakan, kasus meningkat di Amerika Selatan, Asia Selatan dan di daerah lain bisa dijadikan contoh.
“Penyakit ini dapat melonjak kapan saja” dan memperingatkan Amerika Utara, Eropa, Asia Tenggara dan bagian lain dunia untuk tidak mengendurkan aturan terkait pengendalian corona atau covid-19 yang terlalu cepat," seru Ryan.
Ryan, yang mengepalai program kedaruratan WHO, mengeluarkan peringatan akan ancaman gelombang kedua kasus corona.
Komentar Ryan tentu mengurangi harapan untuk pemulihan ekonomi cepat di seluruh dunia dan perjalanan internasional yang tengah memulai New Normal.
Dia berbicara Senin ketika Amerika Serikat, pemimpin dalam infeksi coronavirus dan kematian, melihat kerumunan besar orang mengepak kembali ruang publik yang dibuka kembali seperti pantai dan taman nasional.
India kini terus berjuang dengan lonjakan kasus virus corona.
Brasil juga telah muncul sebagai hot spot Covid-19, hanya tertinggal A.S. dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi, dengan hampir 375.000, menurut statistik Universitas Johns Hopkins.
Kementerian kesehatan Brazil mengatakan pada hari Senin bahwa COVID-19 membunuh 807 orang dalam 24 jam sebelumnya. Korban tewas satu hari di AS adalah 620.
Puncak kedua virus corona diproyeksikan terjadi dengan ciri-ciri temuan kasus positif Covid-19 masih tinggi, namun ada lonjakan tajam infeksi virus corona yang muncul secara tiba-tiba.
Puncak kedua pandemi corona ditenggarai tidak rapi atau terpola laiknya gelombang pandemi. Puncak kedua ini bisa muncul setelah tingkat infeksi penyakit Covid-19 mulai stabil.
Penulis : Ade-Indra-Kusuma
Sumber : Kompas TV