> >

Kenangan Para Pemilik Toko di Vatican, Paus Pelanggan Setia dan Sahabat Rendah Hati

Kompas dunia | 25 April 2025, 19:04 WIB
Kenangan Para Pemilik Toko di Vatican Paus  Pelanggan Setia dan  Sahabat Rendah Hati
Kardinal Argentina, Jorge Bergoglio, yang memilih nama Paus Fransiskus, melambaikan tangan ke arah jemaat di balkon tengah Basilika Santo Petrus setelah terpilih menjadi Paus Gereja Katolik Roma, di Vatikan, Rabu, 13 Maret 2013. (Sumber: AP Photo/Gregorio Borgia)

VATIKAN, KOMPAS.TV — Bagi sebagian pemilik toko di sekitar Vatikan, Paus Fransiskus bukan sekadar pemimpin Gereja Katolik sedunia. Ia adalah pelanggan setia, sahabat yang rendah hati, dan pribadi yang hangat dalam keseharian mereka. Kini, setelah kepergiannya, banyak yang merindukan kehadiran sosok sederhana yang sering menyapa dengan senyum dan candaan ringan.

Sejak awal masa kepausannya pada 2013, Paus Fransiskus dikenal menjauhi kemewahan. Ia menolak tinggal di Istana Apostolik dan memilih bermukim di hotel Domus Santa Marta, tempat yang lebih sederhana dan terbuka. 

Paus pun kerap turun ke jalan, berjalan sendiri, menyambangi toko-toko kecil di sekitar Roma untuk urusan pribadi seperti mengganti kacamata, membeli musik, hingga mencicipi es krim.

Baca Juga: Sepatu Hitam Paus Fransiskus: Simbol Kesederhanaan dari Argentina ke Vatikan

Salah satu tempat yang lekat dengan kenangan akan Paus adalah kedai es krim milik Sebastian Padrón, seorang warga Argentina seperti halnya Fransiskus. 

Kedainya terletak tak jauh dari Domus Santa Marta, dan selama lebih dari tujuh tahun, Paus menjadi pelanggan tetap. 

"Beliau sudah menjadi pelanggan tetap kami selama lebih dari tujuh tahun," ujar Padrón yang mengaku anaknya sering mendapatkan hadiah dari Paus, dikutip dari Associated Press.

Saat berkunjung, Sang Paus dikenal menyukai dulce de leche, es krim karamel khas Argentina yang menjadi menu andalan di kedai tersebut. 

"Kenangan itu indah, dan itulah yang membuat kami begitu kehilangan," katanya.

Kenangan serupa datang dari Raniero Mancinelli, seorang penjahit yang telah membuat pakaian liturgi untuk tiga paus terakhir. 

Ia masih ingat momen ketika Fransiskus membeli selempang kardinal darinya sebelum konklaf yang kemudian mengangkatnya sebagai paus. 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU