> >

Serangan Drone di Ukraina Tewaskan 9 Orang, AS Tarik Pejabat dari Perundingan Gencatan Senjata

Kompas dunia | 23 April 2025, 21:08 WIB
Serangan Drone di Ukraina Tewaskan 9 Orang AS Tarik Pejabat dari Perundingan Gencatan Senjata
Dalam foto yang disediakan oleh Layanan Darurat Ukraina, bus yang rusak akibat ditabrak pesawat nirawak Rusia di Marhanets, wilayah Dnipropetrovsk, Rabu, 23 April 2025. (Sumber: Layanan Darurat Ukraina melalui AP)

KYIV, KOMPAS.TV — Sebuah serangan drone Rusia menghantam bus pengangkut pekerja di kota Marhanets, wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina timur, Rabu (23/4/2025) pagi. Serangan ini menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai lebih dari 40 orang lainnya. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam insiden ini sebagai kejahatan perang yang disengaja terhadap warga sipil.

Serangan terjadi di Marhanets, sebuah kota di seberang Sungai Dnipro dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang kini berada di bawah kendali Rusia. 

Baca Juga: Jalan Berliku Hentikan Perang: Pejabat Ukraina, AS, dan Inggris Bertemu di London

Menurut pihak berwenang Ukraina, bus yang diserang sedang mengangkut para pekerja ke lokasi tambang dan pabrik pengolahan.

“Ini adalah serangan yang sangat brutal dan jelas merupakan kejahatan perang yang disengaja. Bus tersebut adalah kendaraan sipil biasa,” ujar Zelensky dalam pernyataannya dikutip dari BBC.

Ia seraya menyebut bahwa sebagian besar korban luka adalah perempuan yang bekerja di sektor industri.

Dalam unggahan di media sosial, Zelensky juga membagikan gambar kondisi bus yang hancur. Atap kendaraan tampak berlubang, pintu-pintu terlepas dari engsel, dan pecahan kaca berserakan di lantai bus.

Ketegangan Diplomatik

Serangan ini terjadi di tengah pembicaraan internasional yang bertujuan mendorong gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. 

Namun, dua pejabat tinggi Amerika Serikat—Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan utusan khusus Steve Witkoff—menarik diri dari perundingan yang digelar di London bersama Inggris dan Eropa.

Kedua pejabat itu digantikan oleh Jenderal Keith Kellogg, utusan Presiden Donald Trump untuk urusan Ukraina. 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU