> >

Update Korban Tewas Gempa Myanmar Tembus 2.800 Jiwa, Ratusan Masih Terkubur, dan 4.600 Terluka

Kompas dunia | 3 April 2025, 09:31 WIB
Update Korban Tewas Gempa Myanmar Tembus 2800 Jiwa Ratusan Masih Terkubur dan 4600 Terluka
Personel Indonesia Search and Rescue (INASAR) tengah menjalankan operasi pencarian dan pertolongan di tengah puing-puing kompleks perumahan pegawai negeri sipil (PNS) yang runtuh akibat gempa bumi di Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw, Myanmar, Rabu (2/1/2025). Dalam situasi darurat ini, tim INASAR bekerja tanpa kenal lelah untuk menemukan korban yang masih tertimbun reruntuhan. (Sumber: ANTARA/HO-INASAR/Basarnas)

YANGON, KOMPAS.TV - Gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang wilayah tengah Myanmar, Jumat (28/3/2025), berdasarkan data teranyar hingga Rabu (2/4) kemarin telah menewaskan lebih dari 2.800 orang, melukai sedikitnya 4.600 orang, dan menyebabkan ratusan lainnya masih tertimbun reruntuhan, terutama di sekitar kota Mandalay.

Sebagaimana dilaporkan Antara, data terbaru yang disampaikan pemerintah militer Myanmar, lima hari setelah bencana yang memperparah situasi kemanusiaan di negara yang tengah dilanda konflik bersenjata itu.

Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar dan berdekatan dengan pusat gempa, menjadi wilayah dengan dampak terparah. Upaya pencarian dan evakuasi masih terus berlangsung di tengah minimnya alat berat dan akses ke lokasi terdampak.

Gencatan Senjata untuk Buka Jalan Bantuan

Pada Selasa (1/4) tiga kelompok bersenjata etnis minoritas yang tergabung dalam Aliansi Tiga Bersaudara mengumumkan gencatan senjata sepihak selama satu bulan untuk mendukung kelancaran operasi kemanusiaan di wilayah terdampak gempa.

Baca Juga: Update Korban Tewas di Thailand, Imbas Gempa di Myanmar

Mereka adalah Tentara Arakan, Tentara Aliansi Demokrasi Nasional Myanmar, dan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang.

Gencatan senjata serupa telah lebih dulu diumumkan pada Sabtu (29/3) oleh pemerintahan sipil paralel bentukan anggota pendukung Aung San Suu Kyi.

Sementara itu, pihak militer Myanmar belum menyatakan akan menghentikan serangan. Media setempat melaporkan bahwa serangan udara masih berlangsung di wilayah-wilayah yang dikuasai pasukan oposisi.

Pada hari yang sama, junta menyebut lebih dari 1.500 anggota tim penyelamat asing telah dikerahkan untuk membantu operasi penyelamatan.

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU