Trump Ragu NATO Bakal Bantu Pertahanan AS jika Diserang, Ini Alasannya
Kompas dunia | 7 Maret 2025, 12:22 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ragu NATO bakal membantu pertahanan AS jika negara itu diserang.
Padahal NATO langsung bergerak membantu AS setelah tragedi 11 September yang mendera negara adikuasa itu pada 2001 lalu.
Bahkan keraguan Trump membuatnya berpikir AS akan meninggalkan komitmen kepada NATO jika negara anggota tak memenuhi target belanja pertahanan.
Baca Juga: Zelenskyy Berharap Pembicaraan AS-Ukraina Akan Penuh Arti, Ingin Damai dengan Trump?
Komentar Trump yang merendahkan NATO, yang dibentuk untuk melawan agensi Soviet selama Perang Dingin, sebagaian besar sejalan dengan kritikannya selama bertahun-tahun terhadap aliansi itu.
Ia menuduh negara anggota NATO tak membayar bagian yang adil untuk biaya pertahanan.
Namun, komentar itu muncul di saat meningkatnya kekhawatiran di dunia Barat atas hubungan dekat Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang telah lama melihat NATO sebagai ancaman.
Juga di saat Trump berupaya menekan Ukraina agar menyetujui perjanjian damai dengan negara yang menginvasinya tiga tahun lalu.
Pada Kamis (6/3/2025), Trump mengatakan di Ruang Oval, Gedung Putih, bahwa negara lain tak akan bergabung untuk pertahanan AS.
“Anda tahu masalah utama yang saya miliki dengan NATO? Saya jelas, maksud saya, saya tahu mereka dengan baik. Mereka teman saya,” kata Trump dikutip dari Associated Press.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press