Prancis Bergabung dengan AS Dalam Upaya Mendapatkan Akses ke Mineral Langka di Ukraina
Kompas dunia | 28 Februari 2025, 00:35 WIB
PARIS, KOMPAS.TV — Setelah sebelumnya Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan mengenai kerangka kerja untuk yang mencakup akses pada mineral bumi yang langka di Ukraina, kini giliran Prancis yang juga ingin mendapatkan akses tersebut.
Setelah bernegosiasi panjang selama berbulan-bulan, Menteri Pertahanan Prancis mengatakan pada hari Kamis (27/2/2025), bahwa Amerika Serikat bukan satu-satunya pemain di Ukraina.
Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy diperkirakan akan berada di Gedung Putih pada hari Jumat untuk menandatangani kesepakatan mineral dengan AS. Presiden Donald Trump membuat pengumuman tersebut pada hari Rabu lalu.
Namun, Prancis juga sedang berdiskusi dengan Ukraina untuk mendiversifikasi pasokan mineral vitalnya. Informasi ini diungkapkan Menteri Pertahanan Prancis Sébastien Lecornu kepada France Info.
Baca Juga: AS dan Ukraina Capai Kesepakatan Ekonomi tentang Hak Mineral Bumi yang Langka
Dia tidak menyebutkan secara pasti mineral apa yang dicari Prancis di Ukraina. Namun Ukraina telah menawarkan untuk memasok AS dengan unsur tanah langka yang penting untuk berbagai teknologi, termasuk litium untuk baterai dan uranium untuk tenaga nuklir, peralatan medis, dan senjata.
“Kami berbicara tentang masalah ini untuk kebutuhan Prancis sendiri. Saya memiliki industri pertahanan yang akan membutuhkan akses ke sejumlah bahan baku tertentu di tahun-tahun mendatang,” ujar Lecornu.
Ia mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron memberinya mandat untuk memulai diskusi dan bahwa ia telah berhubungan langsung dengan mitranya dari Ukraina sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan jumlah negara sumber mineral langka.
“Kita harus mendiversifikasi itu. Emmanuel Macron telah meminta saya untuk juga memulai diskusi dengan Ukraina. Saya telah melakukannya sejak Oktober,” kata menteri tersebut seperti dikutip dari The Associated Press.
Ia mengatakan Prancis mungkin dapat membeli mineral dari Ukraina dan tidak mencari akses ke sana sebagai cara untuk mendapatkan kembali bantuan militer dan bantuan lainnya senilai miliaran euro yang telah diberikan Paris untuk memperkuat pertahanan Ukraina terhadap invasi Rusia.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Associated Press