Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Dapat Sertifikat dan Tas Oleh-Oleh, Apa Isinya?
Kompas dunia | 20 Januari 2025, 15:25 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Hamas membebaskan tiga warga Israel yang sempat ditahan di Gaza, sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang efektif berlaku per Minggu (19/1/2025). Hamas rencananya akan membebaskan 33 orang dalam tahap pertama gencatan senjata.
Pada saat bersamaan, Israel membebaskan 90 warga Palestina pada hari pertama gencatan senjata. Mereka yang dibebaskan adalah perempuan dan remaja.
Saat pembebasan, ketiga warga Israel bernama Romi Gonen, Emily Damari, dan Doron Steinbrecher tersebut diberi oleh-oleh dari Hamas. Mereka juga diberi "sertifikat pembebasan" untuk memperingati penahanan mereka di Jalur Gaza.
Dalam video yang dirilis sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, Minggu, tampak ketiga warga Israel itu diberi tas oleh-oleh dengan gambar lambang organisasi tersebut. Ketiganya pun berpose sambil tersenyum sebelum diserahkan kepada petugas Palang Merah.
Media-media Israel melaporkan tas tersebut berisi peta Jalur Gaza, foto-foto mereka saat ditahan, serta sertifikat. Sertifikat yang diberikan Hamas berisi tulisan dan keterangan "pembebasan."
Baca Juga: Gencatan Senjata Gaza: Israel Bebaskan 90 Warga Palestina, Ditukar 3 Orang yang Ditawan Hamas
Otoritas Israel pun menayangkan video pembebasan di layar tancap di pusat kota Tel Aviv. Ribuan warga Israel yang berkumpul bersorak saat melihat ketiga orang itu telah dibebaskan.
Pemerintah Israel kemudian merilis video mereka saat bertemu kembali dengan keluarga usai ditahan sejak Oktober 2023.
Sementara di Tepi Barat, ribuan warga Palestina menyambut puluhan orang yang dibebaskan dari Penjara Ofer, dekat Ramallah. Warga Palestina menyalakan kembang api dan meneriakkan takbir saat bus yang mengangkut para perempuan dan remaja yang ditahan Israel, mencapai Ramallah.
Salah satu warga Palestina yang dibebaskan, Khalida Jarrar, mengaku perasaannya campur aduk usai ditahan Israel sejak 2023. Jarrar merupakan anggota Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) yang berhaluan komunis.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press, Addameer