> >

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol Resmi Ditahan, Pendukungnya Ngamuk dan Rusak Pengadilan

Kompas dunia | 19 Januari 2025, 11:24 WIB
Presiden Korea Selatan Yoon SukYeol Resmi Ditahan Pendukungnya Ngamuk dan Rusak Pengadilan
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol saat ditangkap dan dibawa ke penahanan di Seoul, Rabu (15/1/2025). (Sumber: Yonhap)

SEOUL, KOMPAS.TV - Pengadilan di Kores Selatan telah menyetujui penahanan resmi Presiden Yoon Suk-yeol atas keputusannya mengumumkan darurat militer bulan lalu.

Hal itu membuat pendukung Yoon Suk-yeol mengamuk dan merusak gedung pengadilan.

Dikutip dari Al-Jazeera, Kejaksaan Distrik Seoul Barat pada Minggu (19/1/2025), mengabulkan permintaan penegak hukum untuk surat perintah penangkapan bagi Yoon Suk-yeol setelah musyawarah selama berjam-jam.

Baca Juga: Netanyahu: Gencatan Senjata Hamas-Israel Hanya Sementara, Serang dengan Kekuatan Besar Jika Perlu

Mereka mengatakan ada kekhawatiran bahwa Yoon Suk-yeol dapat menghancurkan bukti.

Yoon Suk-yeol yang tengah dimakzulkan karena pengumuman Darurat Militer itu pada Rabu (15/1) lalu menjadi presiden Korea Selatan pertama yang ditangkap saat menjabat.

Penyelidik Korea Selatan yang menuduh Yoon Suk-yeol atas pemberontakan meminta Pengadilan Seoul pada Jumat (17/1) untuk memperpanjang penahanannya setelah ia menolak ditanyai. Sehari berselang,  Sabtu (18/1/), Yoon Suk-yeol dan pendukungnya hadiri di persidangan dan menuntut pembebasannya.

Penangkapannya tersebut menandai awal dari periode panjang untuk menahannya, yang berlangsung sebulan lebij.

Potensi dakwaan pemberontakannya berhubungan dengan pengumuman Darurat Militer pada 3 Desember 2024 lalu.

Hal itu memicu krisis politik paling serius di Korea Selatan sejak demokratisasi yang dilakukan di akhir 1980-an.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU