Netanyahu Bebas Hadiri Peringatan Auschwitz, Polandia Jamin Tak Ditahan meski Ada Surat Perintah ICC
Kompas dunia | 10 Januari 2025, 17:02 WIBWARSAWA, KOMPAS.TV – Pemerintah Polandia memastikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak akan ditahan jika menghadiri peringatan 80 tahun pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau pada 27 Januari mendatang.
Pernyataan itu muncul di tengah tekanan hukum dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu atas dugaan kejahatan perang di Gaza.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menegaskan bahwa resolusi pemerintahnya bertujuan menjamin kebebasan perjalanan para pemimpin Israel dalam acara tersebut.
Baca Juga: Sumpah Netanyahu: Israel Bakal Lawan Houthi dengan Kekuatan seperti Hadapi Proksi Iran Lainnya
"Pemerintah Polandia menganggap partisipasi aman para pemimpin Israel dalam peringatan pada 27 Januari 2025 sebagai bagian dari penghormatan kepada bangsa Yahudi, yang jutaan anak perempuan dan laki-lakinya menjadi korban Holocaust yang dilakukan oleh Reich Ketiga,” bunyi pernyataan tersebut, Kamis (9/1/2025) dikutip dari Al Jazeera.
"Entah itu perdana menteri, presiden atau menteri – sebagaimana yang saat ini dinyatakan – pendidikan Israel, siapa pun yang akan datang ke Oswiecim untuk perayaan di Auschwitz akan dijamin keselamatannya dan tidak akan ditahan."
Resolusi ini, menurut Tusk, adalah bentuk penghormatan terhadap para korban Holocaust, yang sebagian besar adalah Yahudi.
Auschwitz menjadi simbol kejahatan kemanusiaan terbesar dalam sejarah modern, di mana lebih dari 1,1 juta orang tewas akibat gas beracun, kelaparan, dan penyakit selama Perang Dunia II.
Presiden Polandia Andrzej Duda sebelumnya mengirim surat kepada Tusk, meminta agar Netanyahu diizinkan menghadiri peringatan tanpa hambatan.
“Mengingat sifat luar biasa dari acara ini, setiap perwakilan Israel harus memiliki kesempatan untuk hadir,” ujar Kepala Staf Presiden Malgorzata Paprocka kepada kantor berita PAP.
Dilema Hukum Internasional
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Al Jazeera