Pertama Terjadi, Pelaku Peledakan Tesla Cybertruck Gunakan ChatGPT untuk Rencanakan Serangan
Kompas dunia | 8 Januari 2025, 14:55 WIBLAS VEGAS, KOMPAS .TV — Pelaku peledakan Tesla Cybertruck di depan Trump International Hotel, Las Vegas, Nevada, pekan lalu, Matthew Livelsberger (37), diduga menggunakan ChatGPT untuk merencanakan serangan.
Sheriff Kevin McMahill dari Kepolisian Metropolitan Las Vegas mengungkapkan, Livelsberger menggunakan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) tersebut untuk mengumpulkan informasi terkait serangan.
“Kami tahu bahwa AI akan mengubah banyak hal dalam hidup kita. Ini adalah insiden pertama di AS di mana ChatGPT digunakan untuk membantu seseorang membangun perangkat tertentu,” ujar McMahill dalam konferensi pers, Selasa (7/1/2025), dikutip dari Anadolu.
Baca Juga: Identitas Pengemudi Tesla Cybertruck yang Meledak di Depan Hotel Trump Terungkap, Ini Sosoknya
Menurut penjelasan Assistant Sheriff Dori Koren, Livelsberger menggunakan ChatGPT untuk mencari tahu jumlah bahan peledak yang dibutuhkan, tempat pembelian kembang api, hingga potensi ledakan kembang api jika dipicu peluru senjata api.
Penyelidikan digital terhadap ponsel Livelsberger juga menemukan dokumen enam halaman yang disebut sebagai "manifesto."
Dokumen tersebut berisi kritik terhadap isu politik, sosial, dan budaya, termasuk kritik terhadap pemerintahan saat ini.
“Dengan informasi baru ini muncul lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Saya tidak akan memberikan pendapat tentang apa arti dokumen tersebut, dan kami juga tidak akan merilis informasi atau dokumen yang belum sepenuhnya diverifikasi oleh penyelidik gabungan kami,” ujar McMahill.
Baca Juga: Ledakan Tesla Cybertruck dan Tragedi New Orleans Tak Berhubungan, FBI: Kemiripannya Kebetulan
Serangan dengan ledakan tersebut dilakukan Livelsberger ketika ia sedang cuti dari pangkalannya di Jerman.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Anadolu