Sudah 8 Bayi Tewas Membeku di Gaza, Gempuran Israel Bunuh 200 Orang dalam 3 Hari
Kompas dunia | 6 Januari 2025, 04:30 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Jumlah bayi yang meninggal dunia akibat suhu dingin di Jalur Gaza yang digempur Israel sejak 7 Oktober 2023, bertambah menjadi delapan.
Anak-anak di wilayah Palestina yang telah diblokade Israel sejak 2007 tersebut menderita karena kurangnya tempat berlindung yang layak.
Bayi kedelapan yang meninggal karena suhu dingin di Gaza, bernama Yousef. Ibu Yousef menyebut blokade dan serangan Israel menyebabkan anaknya meninggal kedinginan.
"Dia meninggal karena cuaca yang sangat dingin. Dia tidur di samping saya dan pagi harinya saya mendapatinya membeku dan meninggal. Saya tidak tahu harus mengatakan apa," kata sang ibu kepada Al Jazeera, Minggu (5/1/2025).
"Tidak ada yang bisa merasakan penderitaan saya. Tidak ada orang di dunia ini yang bisa mengerti malapetaka kami. Yousef lahir dalam kondisi sehat dan baik. Saya telah kehilangan Yousef untuk selamanya."
Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Diserbu Militer Israel dan Paksa Evakuasi, IDF Membantah
Keluarga-keluarga di Gaza terpaksa mengungsi di tenda-tenda tak layak dan tidak punya selimut atau pakaian musim dingin. Blokade Israel membuat bantuan kemanusiaan, termasuk makanan dan pakaian, tidak bisa masuk.
Selain itu, terdapat kekurangan obat dan pasokan alat medis yang parah di Gaza akibat blokade Israel. Pejabat Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Wael Al-Sheikh, mengaku kehabisan pasokan untuk pasien.
"Stok 120 obat, termasuk 20 untuk perawatan kanker, telah habis di gudang kementerian," kata Al-Sheikh.
Situasi kekurangan pangan dan obat-obatan di Gaza pun diperparah dengan serangan intens Israel. Dalam tiga hari terakhir, Israel disebut telah mengebom Gaza lebih dari 100 kali.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Al Jazeera