> >

Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia yang Patut Disorot 2025, Dinilai Berpengaruh

Kompas dunia | 5 Januari 2025, 21:02 WIB
Presiden Prabowo Subianto melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, menyampaikan ucapan Hari Raya Natal kepada seluruh umat Kristiani yang merayakan di Tanah Air, pada Rabu (25/12/2024). (Sumber: BMPI Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Prabowo Subianto dinilai sebagai salah satu pemimpin pemerintahan dengan kiprah yang patut dinantikan pada 2025. Prabowo masuk dalam daftar 10 pemimpin dunia yang patut disorot versi media Singapura, The Straits Times.

Para pemimpin tersebut dinilai dapat berpengaruh signifikan di kawasan atau dalam percaturan geopolitik. Selain Prabowo, daftar pemimpin yang masuk daftar tersebut mencakup Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim, hingga PM Israel Benjamin Netanyahu.

Redaksi The Straits Times beranggapan Prabowo dapat mengubah peran Indonesia di tingkat regional. Bahkan, Ketua Umum Partai Gerindra itu disebut sebagai "presiden kebijakan luar negeri pertama" Indonesia.

"Kurang dari sebulan setelah dilantik, Prabowo menempuh perjalanan diplomatik berkeliling dunia--mengunjungi China dan AS pada pekan yang sama, dan menghadiri konferensi multilateral besar seperti Apec--menunjukkan keinginannya menempatkan Indonesia di jantung diplomasi internasional," tulis Straits Times, Sabtu (1/4/2024).

Baca Juga: Presidential Threshold Dihapus: Anies, Ganjar dan Pramono Berpotensi Lawan Prabowo di Pilpres 2029

Media Singapura tersebut menduga Prabowo melakukan itu lebih karena motif ekonomi, ketimbang geopolitik atau pribadi.

Mereka menyoroti target ambisius Prabowo untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, naik dari 5 persen.

The Straits Times memprediksi langkah Prabowo dalam menjaga keseimbangan antara target ambisius di arena global dan mengelola kritik di dalam negeri atas keputusan-keputusan internasionalnya, akan menjadi sorotan.

Prabowo disebut menunjukkan kebijakan luar negeri yang segar bagi Indonesia. Kendati demikian, sejumlah kebijakannya seperti meningkatkan hubungan dengan China dan Rusia dinilai memicu debat apakah itu menjadi langkah tepat untuk kepentingan strategis Indonesia.

"Pengumuman kemitraan Indonesia di BRICS dalam waktu beberapa hari sejak dia dilantik, ditambah dengan deklarasi bahwa negara terpadat di Asia Tenggara itu siap menjadi anggota penuh (BRICS), menunjukkan Prabowo tidak takut memisahkan diri dari posisi yang diambil pemerintahan Joko Widodo," tulis Straits Times.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Straits Times


TERBARU