Tersangka Penabrakan di New Orleans Ungkap Keinginan Membunuh di Media Sosial
Kompas dunia | 2 Januari 2025, 13:29 WIBNEW ORLEANS, KOMPAS.TV — FBI terus menyelidiki serangan di New Orleans, Amerika Serikat (AS), yang menewaskan 15 orang. Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Rabu (1/1/2025) malam bahwa FBI menemukan video yang diunggah sang pengemudi mobil ke media sosial beberapa jam sebelum serangan.
Dalam video itu, tersangka mengatakan ia terinspirasi oleh kelompok ISIS dan mengungkapkan keinginan untuk membunuh.
Insiden itu mengubah Bourbon Street yang meriah menjadi kekacauan yang mengerikan. Selain korban tewas, puluhan orang lainnya terluka saat pengemudi menabrakkan mobilnya ke kerumunan orang.
Zion Parsons, 18 tahun, dari Gulfport, Mississippi, mengatakan dia melihat truk itu "meledak, melempar orang-orang seperti dalam adegan film, melemparkan orang-orang ke udara."
"Mayat-mayat, mayat-mayat berserakan di jalan, semua orang berteriak dan berteriak," kata Parsons, yang temannya Nikyra Dedeaux termasuk di antara orang-orang yang tewas.
Baca Juga: Truk Tabrak Pejalan Kaki Saat Tahun Baru di New Orleans dan Tewaskan 15 Orang, Pelaku Ditembak
"Ini bukan sekadar aksi terorisme. Ini kejahatan," kata Kepala Polisi New Orleans Anne Kirkpatrick seperti dikutip dari The Associated Press.
“Pengemudi itu bertekad keras untuk menciptakan pembantaian dan kerusakan," ujarnya.
FBI mengidentifikasi pengemudi tersebut sebagai Shamsud-Din Jabbar, 42 tahun, warga negara AS dari Texas, dan mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk menentukan kemungkinan adanya hubungan pelaku dengan organisasi teroris.
"Kami tidak yakin bahwa Jabbar sepenuhnya bertanggung jawab," kata Asisten Agen Khusus FBI Alethea Duncan dalam sebuah konferensi pers.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Associated Press