> >

KBRI Seoul Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air

Kompas dunia | 29 Desember 2024, 19:59 WIB
Petugas pemadam kebakaran bekerja d lokasi kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). (Sumber: Cho Nam-soo/Yonhap via AP)

SEOUL, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul melaporkan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Pihak KBRI Seoul dilaporkan telah berkomunikasi dengan otoritas setempat yang mengonfirmasi tidak ada WNI yang menjadi korban.

Kecelakaan pesawat Jeju Air yang menabrak tembok bandara dilaporkan menewaskan setidaknya 177 orang. Terdapat 181 orang yang naik pesawat tersebut dan dua kru ditemukan dalam kondisi selamat.

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul Zelda Wulan Kartika menyebut tidak ada WNI yang turut menumpang pesawat tersebut. Hal ini disampaikan Zelda dalam pesan teks yang disiarkan program "Kompas Petang" Kompas TV, Minggu (29/12).

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat di Korea Selatan: Otoritas Ungkap Hanya 2 Penumpang yang Selamat

"KBRI Seoul telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan mendapat informasi bahwa tidak terdapat WNI yang merupkaan penumpang dari pesawat yang naas tersebut. Dengan demikian tidak ada pula WNI yang menjadi korban," kata Zelda.

Pesawat Boeing 737-800 Jeju Air diduga mengalami malfungsi saat hendak mendarat di Bandara Internasional Muan. Pesawat ini mengangkut 175 penumpang dan enam kru yang terbang dari Bandara Suvarnabhumi, Thailand.

Pihak berwenang menduga pesawat ini mengalami malfungsi saat pendaratan karena menabrak kawanan burung. Mesin pesawat diduga terbakar karena kemasukan burung jelang pendaratan.

Masih terdapat dua orang yang dinyatakan hilang dalam kecelakaan pesawat ini. Petugas dilaporkan masih menggelar operasi pencarian dan penyelamatan d lokasi kejadian.

"Setelah pesawat menabrak tembok, penumpang terlempar keluar dari pesawat. Kesempatan selamat sangat kecil," kata seorang pejabat dinas pemadam kebakaran setempat dikutip Yonhap.

"Pesawat itu hampir seluruhnya hancur dan sulit untuk mengidentifikasi korban tewas. Kami masih dalam proses mengumpulkan jenazah yang akan memakan waktu."

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU