> >

Negosiasi Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza Mandek, Hamas-Israel Saling Menyalahkan

Kompas dunia | 26 Desember 2024, 10:43 WIB
Warga Palestina memeriksa reruntuhan sebuah Gereja Ortodoks Yunani yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza City, Jalur Gaza, Jumat (20/10/2023). (Sumber: AP Photo/Abed Khaled)

GAZA, KOMPAS.TV - Hamas dan Israel saling menyalahkan setelah negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza dilaporkan mandek.

Pembicaraan negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera masih belum juga tercapai, setelah sempat melunakkan posisinya.

Hamas mengungkapkan pada Rabu (25/12/2023), bahwa gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza harus ditunda karena pemintaan Israel yang terbaru.

Baca Juga: Rudal Rusia Diklaim Penyebab Jatuhnya Pesawat Azerbaijan di Kazakhstan, Bernasib Sama Seperti MH370?

Hamas pada pernyataannya mengatakan, telah menunjukkan fleksibilitas dan tanggung jawabnya saat negosiasidi Doha dengan mediator Qatar dan Mesir.

“Penjajah (Israel) menimbulkan masalah dan syarat baru terkait penarikan pasukan, gencatan senjata, tahanan, dan pemulangan pengungsi, sehingga menunda tercapainya kesepakatan yang tersedia,” demikian pernyataan Hamas dikutip dari Middle East Monitor.

Sementara itu, The Times of Israel mengutip saluran penyiaran publik Kan, seorang sumber yang namanya tak disebut mengatakan pemimpin Hamas di Gaza saat ini, Muhammad Sinwar disebut lebih keras kepala dibanding saudaranya, Yahya Sinwar.

Sumber tersebut mengatakan Hamas tidak menyerah pada tekanan untuk bersikap lebih akomodatif

Seorang pejabat Israel mengatakan Hamas menarik kembali keputusannya setelah awalnya tampak melunakkan posisinya, yang memungkinkan dorongan baru selama beberapa pekan terakhir untuk mencapai kesepakatan.

Mereka juga mengutip sikap keras Sinwar sebagai faktor utama dalam terhentinya pembicaraan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Middle East Monitor/The Times of Israel


TERBARU