Hasil Pemeriksaan Etik DPR AS: Jaksa Agung Pilihan Trump Doyan Pesta Seks, Gunakan Narkoba
Kompas dunia | 24 Desember 2024, 12:57 WIBWASHINGTON, KOMPAS. TV - Komite Etik DPR Amerika Serikat (AS) menerbitkan laporan pemeriksaan etik calon jaksa agung yang dinominasikan Donald Trump, Matt Gaetz. Komite tersebut melaporkan bahwa Gaetz kerap menggelar pesta seks dan menggunakan narkoba saat ketika sebagai anggota Kongres.
Laporan yang digarap selama empat tahun itu disebut dapat menggagalkan pencalonan Gaetz sebagai jaksa agung. Nominasi jaksa agung oleh presiden terpilih AS harus disetujui oleh Kongres sebelum diresmikan.
Baca Juga: Donald Trump Ancam Ambil Terusan Panama, Presiden Panama Tak Terima
Tim penyelidik yang dibentuk panel bipartisan DPR AS menyimpulkan bahwa Gaetz melanggar hukum berbagai negara bagian mengenai perilaku seksual selama menjabat. Pria berusia 42 tahun itu juga disebut berusaha menghalangi penyelidikan komite.
"Komite menetapkan bahwa terdapat bukti kuat bahwa Gaetz melanggar Peraturan DPR dan kode etik lain yang melarang prostitusi, pemerkosaan statutori, penggunaan obat-obatan secara ilegal, hadiah yang tidak diperbolehkan, perlakuan khusus atau privilese, serta mengganggu kerja Kongres," demikian laporan Komite Etik DPR AS dikutip Associated Press, Senin (23/12/2024).
Laporan tersebut melampirkan bukti berupa pesan teks, catatan keuangan, tiket perjalanan, dan bukt pembayaran untuk menggambarkan kehidupan Gaetz yang penuh pesta seks dan narkoba.
Matt Gaetz pun dilaporkan melakukan pemerkosaan statutori terhadap perempuan berusia 17 tahun. Perempuan tersebut mengaku Gaetz tidak mengetahui umurnya saat berhubungan seksual di negara bagian Florida.
Akan tetapi, Gaetz disebut tetap berkomunikasi dengan anak itu kurang dari enam bulan sebelum ia berusia 18 tahun. Hukum Florida menetapkan bahwa hubungan seksual antara orang berusia 24 tahun atau lebih tua dengan anak di bawah umur adalah tindakan kriminal.
Komite Etik DPR dilaporkan telah menyelidiki Gaetz sejak 2021. Namun, penyelidikan itu dipercepat usai Donald Trump menominasikannya sebagai jaksa agung usai pemilu.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV