> >

Donald Trump Ancam Ambil Terusan Panama, Presiden Panama Tak Terima

Kompas dunia | 23 Desember 2024, 14:25 WIB
Kapal kargo melewati Pintu Air Agua Clara di Terusan Panama, 2 September 2024. (Sumber: Matias Delacroix/Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengancam akan mengambil pengelolaan atas Terusan Panama dari Panama. Trump menyebut Washington sebelumnya menyerahkan terusan tersebut "secara bodoh."

Politikus Partai Republikan AS itu mengaku hendak merebut Terusan Panama karena kapal-kapal dikenakan biaya tinggi untuk melewati terusan tersebut. 

"Terusan Panama telah dirampas dari kita, menyerahkannya dengan bodoh," kata Trump dalam sebuah acara di Arizona, AS, Minggu (22/12/2024).

Terusan Panama dibangun oleh AS pada awal 1900-an untuk memfasiltasi transit kapal-kapal dagang dan militer ke negara tersebut. Washington menyerahkan kewenangan atas terusan ini kepada Panama pada 31 Desember 1999.

Baca Juga: Trump Tuduh Turki Dalangi Pemberontakan di Suriah, Ankara Membantah: Itu Keinginan Rakyat

Terusan ini mengandalkan waduk untuk pengairan dan terdampak kekeringan yang melanda Amerika Tengah pada 2023 silam. Sehingga, pengelola mesti membatasi kuota penyebarangan dan menaikkan harga karena kekurangan air.

Donald Trump menyebut Panama harus mengembalikan terusan tersebut jika masih mematok harga tinggi. Namun, Trump tidak menjelaskan bagaimana AS akan mengambil terusan itu.

"Jika prinsip-prinsip dari gestur murah hati kami tidak diikuti, baik secara legal atau moral, kami akan menuntut Terusan Panama dikembalikan ke Amerika Serikat, sepenuhnya, secepat mungkin dan tanpa pertanyaan," kata Trump dikutip Associated Press.

Presiden Panama Jose Raul Mulino menanggapi pernyataan Trump dengan menegaskan Terusan Panama adalah bagian dari kedaulatan negara itu. Mulino menyebut biaya penyeberangan di terusan ditentukan oleh pakar yang telah menghitung biaya operasional.

Mulino pun menyatakan pihaknya telah memperluas Terusan Panama atas inisiatif sendiri dan biaya penyeberangan juga digunakan untuk perbaikan.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU