Gempa Besar di Vanuatu, Gedung Kedutaan Beberapa Negara Rusak Berat
Kompas dunia | 18 Desember 2024, 10:58 WIBPORT VILA, KOMPAS.TV – Gempa sebesar Magnitudo (M) 7,3 di Vanuatu membuat kerusakan parah di negara kepulauan tersebut. Bahkan kerusakan juga terjadi di sebuah gedung yang menampung sejumlah kedutaan di Port Vila. Kedutaan yang rusak parah adalah milik Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Selandia Baru.
Satu bagian gedung dilaporkan terbelah dan meratakan lantai pertama. Jendela tertekuk dan dinding runtuh.
Halaman Facebook Kedutaan Besar AS menyatakan semua staf selamat, tetapi gedung itu ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. Kantor itu baru dibuka pada bulan Juli lalu sebagai bagian dari dorongan AS untuk memperluas kehadirannya di Pasifik guna melawan pengaruh China di kawasan itu.
Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan para pejabat telah menghitung semua staf kedutaan, dan Kementerian Luar Negeri Australia mengatakan karyawannya selamat.
Baca Juga: Gempa Vanuatu: 14 Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Luka-Luka, Beberapa Orang Terjebak di Reruntuhan
Perdana Menteri Vanuatu Berpidato
Perdana Menteri Vanuatu, Charlot Salwai mengatakan kepada Vanuatu Broadcasting and Television Corporation dalam komentar resmi pertama yang muncul menyusul kegagalan telekomunikasi yang meluas bahwa keadaan darurat telah diumumkan dan jam malam diberlakukan mulai pukul 6 sore hingga 6 pagi, di daerah yang paling parah terkena dampak.
“Hanya layanan penting yang akan beroperasi,” kata Salwai seperti dikutip dari The Associated Press. Ia mendesak para pejabat untuk bekerja memulihkan layanan air dan telepon.
Warga sebelumnya disarankan untuk menjauh dari garis pantai setidaknya selama 24 jam, dan sampai sistem pemantauan tsunami dan gempa bumi beroperasi kembali.
Baca Juga: Kemlu RI Sebut 48 WNI di Vanuatu Belum Bisa Dihubungi: Komunikasi Terus Dicoba
Semua Penerbangan Dibatalkan
McGarry mengatakan longsor besar di terminal pengiriman internasional dan kerusakan di bandara kemungkinan akan menghambat pemulihan di negara yang bergantung pada ekspor pertanian dan pariwisata itu.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Associated Press