WNI di Suriah Belum Dievakuasi, Kemlu RI Imbau Tetap Waspada: Don t Take It for Granted
Kompas dunia | 9 Desember 2024, 19:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Sebanyak 1.162 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah belum dievakuasi kendati Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah menetapkan status Siaga 1 atas situasi terkini di negara itu. Lantaran, situasi di Suriah usai penggulingan rezim Presiden Bashar al-Assad oleh kelompok oposisi Hayat Tahrir al Sham (HTS) dinilai telah mengalami deeskalasi.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha, Senin (9/12/2024).
“Berdasarkan pengamatan KBRI Damaskus, setelah Presiden Bashar al Assad meninggalkan Damaskus, dan sudah ada pernyataan kemenangan dari HTS, situasi relatif mereda. Namun masih dinamis di lapangan,” tutur Judha dalam program Sapa Indonesia Malam di KompasTV, Senin (9/12).
“Untuk saat ini, belum ada yang dievakuasi,” imbuhnya.
Baca Juga: Kondisi Perang Saudara Suriah, KBRI: Status Siaga Satu, Segera Evakuasi WNI
Kendati begitu, Judha menambahkan, persiapan evakuasi tetap dilakukan, termasuk menggelar pertemuan virtual dengan masyarakat Indonesia di Suriah pada 7 Desember lalu dan menginformasikan langkah-langkah evakuasi.
“Namun untuk pelaksanaan (evakuasi), kita masih lihat sikon terakhir,” ujarnya.
Judha menyebut, kendati situasi di Suriah sudah relatif mereda, namun kondisi di lapangan masih terbilang sangat dinamis. Serangan Israel terhadap pangkalan militer Suriah dan adanya penjarahan disebutnya bisa menjadi ancaman bagi WNI di Suriah.
“Situasi di lapangan masih dinamis. Setelah pernyataan kemenangan oposisi, Israel menyerang Damaskus menyasar gudang-gudang senjata dan pangalan militer Suriah, dan terjadi penjarahan di beberapa titik, antara lain di Istana Presiden dan Bank Sentral, dan ini tetap memberikan ancaman kepada WNI. Kita akan terus monitor,” paparnya.
Baca Juga: Rezim Assad Tumbang, Perwakilan Suriah di Luar Negeri Ramai-Ramai Kibarkan Bendera Revolusi
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV