Pemimpin Hizbullah Mengaku Menang Besar atas Israel, Ini yang Jadi Takarannya
Kompas dunia | 30 November 2024, 12:49 WIB“Hizbullah menyetujui kesepakatan itu, dengan perlawanan kuat di medan perang, dan kami menunjunjung tinggi hak kami membela diri,” tutur Naim Qassem.
Gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat (AS) dan Prancis itu mencapai gencatan senjata awal selama dua bulan, di mana Hizbullah harus mundur dari utara Sungai Liani, sekitar 20km dari perbatasan antara Israel dan Lebanon.
Sedangkan pasukan Israel akan kembali ke wilayah mereka di sisi lain perbatasan.
Sisi zona penyangga akan dijaga pasukan Lebanon, dan pasukan penjaga Perdamaian PBB.
Pejabat Israel mengatakan pasukannya akan ditarik secara bertahap untuk memastikan bahwa perjanjian tersebut ditegakkan.
Baca Juga: Perempuan Palestina dan 2 Anak Tewas Tergencet di Luar Toko Roti Gaza, Bukti Krisis Pangan
Israel mengatakan pihaknya berhak menyerang Hizbullah jika melanggar ketentuan gencatan senjata.
Sementara itu, Naim Qassem menegaskan pihaknya sudah siap jika Israel kembali menyerang usai gencatan senjata.
“Perlawanan akan siap mencegah musuh mengambil keuntungan dari kelemahan Lebanon, bersama dengan mitra kami, yang pertama dan terutama adalah tentara,” ucapnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Times