Rusia Disebut Jadikan Tentara Korea Utara Umpan Meriam
Kompas dunia | 29 November 2024, 10:36 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Tentara Korea Utara yang berada di pasukan Rusia disebut digunakan untuk menjadi umpan bagi meriam Ukraina.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun, Kamis (28/11/2024).
Berbicara di Komite Majelis Pertahanan Nasional, Kim Yong-hyun menjawab pertanyaan Anggota Kongres dari Partai Kekuatan Rakyat Yoo Yong-won.
Baca Juga: Putin Percaya Diri Bakal Serang Pusat Pemerintahan Ukraina, Berkat Rudal Balistik Canggih Oreshnik
Yoo bertanya mengenai laporan intelijen yang mengindikasikan tentara Korea Utara dikerahkan sebagai satu peleton per kompi Rusia.
Kim Yong-hyun pun mengonfirmasikan pertanyaaan tersebut.
“Saat ini itu yang kami ketahui," ujarnya dikutip dari Korea JoongAng Daily.
Kim pun menyoroti pentingnya pengerahan gabungan antara tentara Korea Utara dan pasukan Rusia tersebut.
Ia menyatakan bahwa pasukan Rusia memimpin perang, sementara pasukan Korea Utara kemungkinan besar ditugaskan di zona tempur yang paling berbahaya.
“Istilah umpan meriam adalah deskripsi yang tepat,” tuturnya.
Kim Yong-hyun mengatakan potensi pengerahan pengamat militer Korea Selatan ke Ukraina ditangani oleh Badan Intelijen Nasional (NIS) bukan Kementerian Pertahanan.
Hal itu mengimplikasikan terjadinya pembicaraan lebih jauh di level pemerintahan.
Meski begitu, terkait pengiriman senjata ke Ukraina, Kim Yong-hyun tetap berhati-hati dengan menekankan keselaran negara tersebut dengan upaya internasional.
Sebelumnya pada Rabu (27/11/2024), Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Song menolak membantah atau mengonfirmasikan tentara Kim Jong-un berperang dengan Rusia pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York.
Ia hanya menegaskan bahwa Korea Utara akan setia pada kesepakatan strategis yang komprehensif dengan Rusia, yang disebutnya sesuai dengan hukum internasional dan Piagam PBB.
Baca Juga: Ukraina Sebut Tentara Korea Utara Dukung Rusia Serang Fasilitas Energi, Peringatkan Korea Selatan
Dubes Korea Selatan untuk PBB Hwang Joon-kook dan Dubes Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya pun mengecam peryataan Kim Song.
Hwang Joon-kook meminta komunitas internasional untuk bersatu mengutuk kolusi tersebut, dan menyerukan secepatnya menghentikan kerja sama yang disebutnya illegal itu.
Sedangkan Kyslytsya menegaskan kerja sama mereka sebagai fiksi, dan menuduh Kim Song mewakili rezim kejahatan, yang membantu rezim kejahatan lainnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Korea JongAng Daily