> >

Putin Ancam Kiev dengan Rudal Baru, Infrastruktur Ukraina Lumpuh, Warga Terancam Beku

Kompas dunia | 29 November 2024, 00:25 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Sumber: AP News)

ASTANA, KOMPAS.TV – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa negaranya telah meluncurkan lebih dari 100 drone dan 90 rudal ke wilayah Ukraina dalam dua hari terakhir. Serangan ini disebut sebagai respons atas serangan Ukraina yang menargetkan wilayah Rusia. 

Di tengah eskalasi konflik, Putin mengancam akan menyerang "pusat pengambilan keputusan" di Kiev dengan rudal baru berdaya hancur tinggi.

Berbicara dalam pertemuan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) di Astana, Kazakhstan, Kamis (28/11/2024), Putin menyebut bahwa Rusia telah memulai produksi massal rudal balistik jarak menengah Oreshnik. 

Senjata ini, menurut Putin, memiliki kekuatan yang setara dengan senjata nuklir jika digunakan secara masif.

Ia juga menambahkan bahwa target-target baru di Ukraina tengah dipilih oleh Kementerian Pertahanan untuk serangan lanjutan.

Dilansir dari Al Jazeera, rudal Oreshnik sebelumnya telah digunakan Rusia untuk menyerang Kota Dnipro pekan lalu. 

Ancaman penggunaan rudal ini datang bersamaan dengan serangan yang melumpuhkan infrastruktur energi Ukraina, memicu pemadaman listrik di sejumlah wilayah.

Infrastruktur Lumpuh

Baca Juga: Rekor Baru, Rusia Luncurkan 188 Drone dalam Sekali Serangan ke Wilayah Ukraina

Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, menyebut serangan itu sebagai yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Serangan rudal dan drone telah merusak fasilitas energi di wilayah Kiev, Lviv, Odesa, dan Donetsk. 

Akibatnya, lebih dari satu juta pelanggan di Ukraina barat terputus dari jaringan listrik di tengah suhu dingin yang mencapai 0 derajat Celsius.

"Kami telah memperkenalkan pemadaman darurat untuk mengurangi dampak kerusakan," kata operator jaringan listrik nasional Ukraina, Ukrenergo.

Serangan juga menyebabkan pemadaman listrik di wilayah Rivne dan Volyn yang berbatasan dengan Polandia. 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al Jazeera


TERBARU