> >

Serangan Udara Israel di Beirut Targetkan Pemimpin Senior Hizbullah

Kompas dunia | 23 November 2024, 22:01 WIB
Bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel pada Senin malam terlihat di pusat kota Beirut, Lebanon, Selasa, 19 November 2024. (Sumber: Foto AP/Bilal Hussein)

BEIRUT, KOMPAS.TV — Sebuah serangan udara Israel yang dilaporkan terjadi pada Sabtu (23/11/2024) dini hari menyasar Mohammed Haider, salah satu pemimpin senior kelompok Hizbullah, di kawasan pusat Beirut. Serangan ini menambah ketegangan dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Lebanon.  

Layanan penyiaran publik Israel, KAN, yang dikutip dari Anadolu, melaporkan bahwa serangan tersebut merupakan upaya untuk menghabisi Haider. 

Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari Israel mengenai nasib tokoh Hizbullah tersebut. 

Seorang sumber keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya membenarkan bahwa Haider adalah target utama serangan itu, tetapi belum memberikan pernyataan lebih lanjut.

Dari pihak Hizbullah, belum ada tanggapan resmi atas serangan ini hingga Sabtu pagi.  

Serangan udara yang menghantam kawasan Basta, Beirut, tersebut juga memakan korban jiwa dan luka-luka. 

Baca Juga: Konflik Israel-Hizbullah Makin Memanas, 52 Orang Tewas dalam Serangan Udara di Lebanon

Menurut laporan dari Civil Defense Lebanon, sebanyak 11 orang tewas, sementara 23 lainnya mengalami luka-luka. 

Para korban berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan itu. Insiden ini kembali memunculkan kekhawatiran akan dampak konflik terhadap warga sipil. 

Gambar dan video yang beredar di media lokal menunjukkan upaya penyelamatan oleh tim tanggap darurat di tengah kerusakan besar di lokasi kejadian.  

Sejak akhir September, Israel gencar melancarkan serangan udara ke wilayah Lebanon, dengan dalih menghantam target-target yang berafiliasi dengan Hizbullah. 

Konflik semakin meluas ketika Tel Aviv memulai serangan darat di wilayah selatan Lebanon pada 1 Oktober.  

Data terbaru dari otoritas kesehatan Lebanon menunjukkan bahwa lebih dari 3.600 orang telah tewas, lebih dari 15.300 terluka, dan lebih dari satu juta orang terpaksa mengungsi sejak eskalasi konflik pada Oktober tahun lalu. 

Baca Juga: Bentrok Hebat Antara Israel dan Hizbullah di Lebanon Selatan, Empat Tentara UNIFIL Terluka

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada

Sumber : Anadolu


TERBARU