> >

Jerman Tegaskan Tidak Akan Terintimidasi Lagi oleh Kebijakan Nuklir Rusia, Ini Alasannya

Kompas dunia | 20 November 2024, 01:05 WIB
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot, kiri, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, kedua dari kiri, Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski, dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menghadiri konferensi pers saat para menteri luar negeri Eropa bertemu di Warsawa, Polandia, Selasa, 19 November 2024. (Sumber: Foto AP/Czarek Sokolowski)

WARSAWA, KOMPAS.TV — Menteri Luar Negeri Jerman berjanji bahwa negaranya tidak akan terintimidasi oleh kebijakan pencegahan nuklir baru Rusia, dengan mengatakan bahwa Berlin telah melakukan kesalahan itu di masa lalu tetapi tidak akan mengulanginya, Selasa (19/11/2024).

Menlu Annalena Baerbock mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Polandia bahwa Berlin sekarang akan mengindahkan peringatan dari para mitra yang berbatasan dengan Ukraina. Ia menghadiri pertemuan para menteri luar negeri Polandia, Jerman, Prancis, dan Italia.

“Putin mempermainkan rasa takut kita," kata Baerbock. “Ia tidak baru mulai melakukan ini 1.000 hari yang lalu. Ia memulainya pada tahun 2014. Dan Jerman membuat kesalahan pada saat itu, khususnya secara politis, dengan membiarkan dirinya diintimidasi oleh rasa takut ini dan, yang terpenting, tidak mendengarkan para mitranya, khususnya mitra Eropa Timur kita, yang pada saat itu menyatakan dengan jelas: Kita tidak boleh bergantung pada janji-janji dari Kremlin. Kita harus berinvestasi dalam keamanan dan perlindungan kita sendiri,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Menteri SDA Rusia Bertamu ke Pyongyang, Kim Jong-un Serukan Kerja Sama Lebih Luas

Para menteri luar negeri ini sedang membahas peningkatan dukungan militer Eropa untuk Ukraina serta hubungan dengan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump.

Tuan rumah pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Polandia Radek Sikorski, mengatakan bahwa, "Kami telah sepakat bahwa Eropa harus mengambil tanggung jawab yang lebih besar untuk keamanannya sendiri, dan itu termasuk pembagian beban yang lebih seimbang di antara para anggota NATO."

Kepala diplomasi Uni Eropa yang akan datang, Kaja Kallas, juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina tidak hadir dalam pertemuan tersebut. “Karena "alasan logistik," Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha tidak dapat hadir secara langsung,” kata Sikorski.

Baca Juga: Biden Dituding Picu Perang Dunia III usai Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal AS

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa menandatangani doktrin nuklir yang direvisi yang menyatakan bahwa serangan konvensional terhadap Rusia oleh negara mana pun yang didukung oleh kekuatan nuklir akan dianggap sebagai serangan bersama terhadap negaranya.

Hal ini mengikuti keputusan Presiden AS Joe Biden untuk membiarkan Ukraina menyerang target di dalam Rusia dengan rudal jarak jauh yang dipasok AS.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU