AS Izinkan Ukraina Serang Wilayah Rusia dengan Rudal Jarak Jauh, Kremlin Sebut Langkah Berbahaya
Kompas dunia | 19 November 2024, 10:46 WIBKYIV, KOMPAS.TV — Kremlin memperingatkan bahwa keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk mengizinkan Ukraina menyerang target di wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh buatan AS akan memperparah eskalasi konflik yang telah berlangsung selama 1.000 hari.
Kebijakan baru tersebut memungkinkan Ukraina menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat AS atau ATACMS, yang memiliki jangkauan hingga 300 kilometer.
Sebelumnya, Washington menolak langkah ini karena khawatir akan memicu konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.
Namun, keputusan Biden diduga dipengaruhi oleh laporan keterlibatan pasukan Korea Utara yang mendukung Rusia di perbatasan.
“Pemerintah AS yang akan segera berakhir tampaknya terus menambah bahan bakar ke dalam api dan memprovokasi eskalasi lebih lanjut,” ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Senin (18/11/2024) dikutip dari The Associated Press.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut keputusan AS dengan respons yang hati-hati.
“Rudal akan berbicara untuk dirinya sendiri,” kata Zelenskyy, Minggu (17/11/2024).
Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha menyebut kebijakan ini sebagai langkah penting yang dapat menjadi “pengubah permainan” di medan perang.
“Semakin jauh jangkauan serangan Ukraina, semakin cepat perang akan berakhir,” ujarnya.
Di sisi lain, sejumlah negara NATO turut menyambut baik keputusan AS. Presiden Polandia Andrzej Duda menyebutnya sebagai “momen penting, bahkan mungkin terobosan” dalam konflik ini.
Baca Juga: AS Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh, Putin Bakal Gunakan Senjata Nuklir?
Estonia juga memuji kebijakan ini dan menegaskan bahwa tidak ada batasan dalam dukungan militer untuk Ukraina.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press