Biden Singgung Indo-Pasifik saat Bertemu Prabowo, Pakar: AS Khawatir Indonesia Jatuh ke Tangan China
Kompas dunia | 13 November 2024, 23:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyinggung Indo-Pasifik saat bertemu Presiden RI Prabowo Subianto karena Washington khawatir Indonesia jatuh ke tangan China.
Usai Biden bertemu Prabowo di Gedung Putih pada Selasa (12/11/2024), kedua pemimpin negara merilis pernyataan bersama yang turut menyinggung Indo-Pasifik. Pernyataan bersama tersebut menekankan visi kawasan Indo-Pasifik yang "terbuka, transparan, inklusif, dan berlandaskan hukum."
Menurut Hikmahanto, pernyataan itu tidak terlepas dari klaim "sembilan garis putus-putus" Beijing yang mencaplok hampir seluruh Laut China Selatan.
Baca Juga: KTT Luar Biasa OKI, Wamen Luar Negeri Anis Matta Sebut Indonesia Dorong Israel Keluar dari PBB
Terlebih lagi, Prabowo baru saja bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum melawat ke Washington. Prabowo dan Xi Jinping bersepakat tentang pengembangan bersama di "wilayah yang diklaim secara tumpang tindih."
“Kenapa Joe Biden tiba-tiba bicara soal FOIP (Indo-Pasifik Bebas dan Terbuka)? Jadi selama ini China mau mengakui wilayah di Laut China Selatan. Nah, kemudian dia cerita South China Sea, ini bacaan dari Amerika: Indonesia jatuh ke tangan China,” kata Hikmahanto saat dihubungi Antara, Rabu (13/11/2024).
Pengajar hukum internasional di UI tersebut menyampaikan, pengakuan Indonesia atas "wilayah yang diklaim secara tumpang tindih" itu disorot oleh Washington.
Kendati Kementerian Luar Negeri RI sudah mengklarifikasi bahwa pernyataan bersama Prabowo dan Xi Jinping bukan berarti Indonesia mengakui klaim China soal LCS, AS dan negara-negara ASEAN masih mempertanyakan hal tersebut.
Kata Hikmahanto, banyak negara ASEAN yang berkonflik dengan China mengenai klaim LCS, yakni Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Vietnam. AS sendiri selama ini mendukung negara ASEAN yang menghadapi sengketa maritim dengan China, terutama Filipina.
“Intinya adalah jangan kemudian Indonesia terus memikirkan diri sendiri, tapi kita punya tanggung jawab bersama. Dari sisi ekonomi, Indonesia mungkin dapat banyak dari China, tapi kita punya tanggung jawab bersama di kawasan. Kira-kira begitu menurut Biden,” kata Hikmahanto.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV