Pejabat PBB Sebut Gaza Sudah Tidak Layak Huni: Israel Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk
Kompas dunia | 13 November 2024, 16:50 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Plt. Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kemanusiaan dan Deputi Koordinator Bantuan Darurat pada Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) Joyce Msuya menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah Jalur Gaza sudah tidak layak huni akibat gempuran Israel sejak Oktober 2023 lalu.
Dalam rapat bersama Dewan Keamanan PBB, Msuya mendesak lembaga tersebut segera bertindak di Gaza sesuai hukum internasional.
Dia menekankan, Gaza saat ini mengalami "situasi bencana", terutama sejak pengepungan Israel di wilayah utara yang berlangsung sejak awal Oktober 2024.
"Sebagian besar Gaza sekarang menjadi tanah kosong penuh reruntuhan. Apa perbedaan yang dibuat dan apa langkah pencegahan yang diambil jika lebih dari 70 persen rumah penduduk telah rusak atau hancur?" kata Musya di New York, Selasa (12/11/2024) waktu setempat, dikutip dari laman resmi OCHA.
"Kebutuhan dan layanan pokok, termasuk listrik telah diputus. Ini menimbulkan meningkatnya kekurangan pangan, paceklik, dan yang kita dengar sekarang, potensi bencana kelaparan. Kita melihat tindakan-tindakan yang menunjukkan kejahatan internasional paling buruk."
Baca Juga: Iran Minta PBB Usir Israel, Serukan Embargo Senjata ke Zionis
Ilmuwan asal Tanzania itu menambahkan, pasukan Israel terus menghalangi bantuan dan petugas kemanusiaan sejak mengepung utara Gaza. Pada saat bersamaan, "rumah-rumah dan sekolah" dibom hingga hancur.
Musya pun melaporkan bahwa penduduk utara Gaza ketakutan mencari bantuan karena bisa diserang tentara Israel. Banyak dapur umum terpaksa tutup dan distribusi bantuan pangan menurun drastis.
"Beit Hanoun telah dikepung lebih dari satu bulan. Kemarin, makanan dan air berhasil masuk ke tempat-tempat perlindungan, tetapi hari ini, tentara-tentara Israel memaksa warga keluar dari area yang sama," ujarnya.
Dia mengatakan Israel melarang bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah utara Gaza.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV