> >

Perubahan Iklim Itu Nyata, Berikut Kesaksian Beberapa Negara pada Konferensi Perubahan Iklim

Kompas dunia | 13 November 2024, 14:46 WIB
Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29) yang berlangsung di Baku, Azerbaijan, mengungkapkan kesaksian pemimpin dunia tentang perubahan iklim yang terjadi di negaranya masing-masing, Rabu (13/12/2024). (Sumber: The Associated Press.)

BAKU, KOMPAS.TV - Ketika lebih dari dua lusin pemimpin dunia berpidato di konferensi iklim tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), banyak dari mereka yang memberikan kesaksian bahwa perubahan iklim memang terjadi dan sudah merasakan dampaknya.

“Selama tahun lalu, banjir besar terjadi di Spanyol, Bosnia dan Herzegovina serta di Kroasia bagian selatan. Peristiwa ini telah menunjukkan dampak yang menghancurkan dari meningkatnya suhu,” kata Perdana Menteri Kroasia, Andrej Plenkovic. 

“Mediterania merupakan salah satu wilayah yang paling rentan dan membutuhkan tindakan segera,” tambahnya.

Perdana Menteri Yunani mengatakan, Eropa dan dunia perlu lebih jujur tentang kompromi yang diperlukan untuk menjaga suhu global tetap rendah.

“Kita perlu mengajukan pertanyaan sulit tentang jalur yang berjalan sangat cepat, dengan mengorbankan daya saing kita, dan jalur yang berjalan jauh lebih lambat, tetapi memungkinkan industri kita beradaptasi dan berkembang,” katanya. 

Baca Juga: Perubahan Iklim Ganggu Akurasi Pranata Mangsa dalam Pertanian Tradisional, Ini Penjelasan BMKG

Menurutnya, Yunani mengalami gelombang panas yang dahsyat pada musim panas tahun ini. 

Setelah mengalami curah hujan di bawah rata-rata selama tiga tahun terakhir.

Di Yunani, kesengsaraan itu meliputi kekurangan air, danau yang mengering, dan kematian kuda liar.

Pembicara lain yang juga ikut bersaksi adalah Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif.

Ia menyatakan, negaranya telah mengalami banjir mematikan tahun ini akibat hujan monsun yang menurut para ilmuwan menjadi lebih deras akibat perubahan iklim. 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Deni-Muliya

Sumber : The Associated Press


TERBARU