AS Larang Maskapainya Terbang ke Haiti Setelah Insiden Penembakan Pesawat di Bandara
Kompas dunia | 13 November 2024, 10:13 WIBPORT-AU-PRINCE, KOMPAS.TV — Badan Penerbangan Amerika Serikat (AS) melarang maskapai penerbangan AS terbang ke Haiti selama 30 hari, setelah pecah kerusuhan antar geng yang menembak tiga pesawat, Selasa (12/11/2024).
Selain AS, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menangguhkan sementara penerbangan ke Port-au-Prince, sehingga membatasi bantuan kemanusiaan yang masuk ke negara tersebut.
Peluru menghantam pesawat Spirit Airlines saat hendak mendarat di ibu kota pada hari Senin, sehingga melukai seorang pramugari dan memaksa bandara ditutup. Foto dan video yang diperoleh media menunjukkan lubang peluru menghiasi bagian dalam pesawat.
Pada hari Selasa, JetBlue dan American Airlines mengumumkan bahwa inspeksi pascapenerbangan menemukan pesawat mereka juga telah ditembak pada hari Senin saat berangkat dari Port-au-Prince. American Airlines akhirnya menangguhkan penerbangan ke Port-au-Prince hingga 12 Februari.
Baca Juga: Pesawat Ditembaki karena Perang Antar Geng, Bandara Utama Haiti Ditutup
Penembakan tersebut merupakan bagian dari gelombang kekerasan yang meletus saat krisis demokrasi terjadi di Haiti. Negara itu melantik perdana menteri barunya setelah proses politik yang penuh gejolak.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan PBB mendokumentasikan 20 bentrokan bersenjata dan blokade jalan yang menghalangi operasi kemanusiaan selama kekerasan terjadi pada hari Senin. Bandara Port-au-Prince akan ditutup hingga 18 November, dan Dujarric mengatakan PBB akan mengalihkan penerbangan ke bandara kedua negara itu di kota Cap Haïtien yang lebih damai di utara.
Akses yang terputus ke pusat kekerasan, Port-au-Prince, kemungkinan akan sangat menghancurkan Haiti karena akan memutus akses logistik ke ibu kota Haiti yang saat ini berada di ambang kelaparan. Dujarric memperingatkan bahwa menghentikan penerbangan berarti membatasi aliran bantuan kemanusiaan dan personel kemanusiaan ke negara itu. Konvoi 20 truk berisi makanan dan perlengkapan medis di wilayah selatan saat ini telah ditunda dan operasi pemberian bantuan tunai kepada seribu orang di wilayah Carrefour terpaksa dibatalkan.
“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan kelanjutan operasi di tengah situasi yang penuh tantangan ini,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press.
“Kami menyerukan diakhirinya kekerasan yang meningkat, untuk memungkinkan akses kemanusiaan yang aman, berkelanjutan, dan tanpa hambatan,” tambahnya.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Associated Press