> >

Trump Menang Pilpres AS, Menteri Israel Berencana Aneksasi Tepi Barat

Kompas dunia | 13 November 2024, 01:05 WIB
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich saat meninjau pagar pemisah antara permukiman Israel dan permukiman Palestina di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967, Kamis (30/5/2024). (Sumber: Bezalel Smotrich via X)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich telah memerintahkan persiapan untuk menganeksasi wilayah Tepi Barat dari Palestina. Smotrich mulai menyiapkan rencana aneksasi Tepi Barat usai Donald Trump menang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2024).

Politikus ekstrem kanan Israel itu yakin bahwa pemerintahan Trump akan mendukung rencananya mencaplok Tepi Barat. Smotrich berharap pemerintahan Trump akan mengakui "kedaulatan" Israel atas wilayah Palestina.

"(Tahun) 2025 - tahun kedaulatan di Yudea dan Samaria (Tepi Barat)," tulis Smotrich di media sosial X, Senin (11/11/2024).

Baca Juga: Militer Israel Terus Serang Kamp Pengungsi di Kota Gaza, 14 Orang Tewas dalam Reruntuhan

Dalam rapat dengan faksi parlemen Israel pada Senin (11/11), Smotrich menginstruksikan Direktorat Permukiman dan Administrasi Sipil Kementerian Pertahanan Israel untuk mempersiapkan aneksasi Tepi Barat. Smotrich diketahui turut memegang jabatan di Kementerian Pertahanan Israel.

Smotrich mengeklaim koalisi yang dipimpin Benjamin Netanyahu cenderung menyepakati aneksasi Tepi Barat. Pemerintah Israel juga disebutnya menentang pembentukan negara Palestina merdeka.

"Saya telah mengarahkan dimulainya kerja profesional untuk menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menerapkan kedaulatan Israel atas Yudea dan Samaria," kata Smotrich dikutip Al Jazeera.

"Saya yakin Presiden Trump, yang menunjukkan keberanian dan ketegasan dalam membuat kebijakan selama periode pertamanya, akan mendukung Negara Israel dalam hal ini."

Juru bicara Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh mengecam rencana pemerintah Israel menganeksasi Tepi Barat. Abu Rudeineh menyebut Israel melanggar hukum internasional dan AS turut bertanggung jawab atas aksi Tel Aviv.

"Kami menuntut Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas akibat dari kebijakan-kebijakan berbahaya ini," kata Abu Rudeineh.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU