> >

Rusia Luncurkan Bom, Pesawat Nirawak, dan Rudal Balistik, 6 Orang Tewas di Ukraina

Kompas dunia | 11 November 2024, 19:40 WIB
Seorang wanita dengan seorang anak duduk di dalam mobil penyelamat setelah serangan Rusia di Zaporizhzhia, Ukraina, Minggu (10/11/2024). (Sumber: Layanan Darurat Ukraina melalui AP)

KIEV, KOMPAS.TV — Bom luncur Rusia, pesawat nirawak, dan rudal balistik menghantam kota-kota di Ukraina selatan dan timur pada Senin (11/11/2024). Serangan ini menewaskan sedikitnya enam warga sipil dan melukai sekitar 30 orang lainnya.

“Rusia baru-baru ini mengintensifkan serangan yang telah lama menyiksa wilayah sipil,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Menurutnya, serangan ini merupakan upaya untuk membuat warga Ukraina gelisah dan melemahkan keinginan mereka untuk terus berperang yang telah berlangsung hampir 1.000 hari ini.

"Setiap hari, setiap malam, Rusia melakukan teror yang sama," kata Zelenskyy dalam sebuah unggahan di aplikasi Telegram. "Kecuali bahwa semakin banyak objek sipil yang menjadi sasaran," tambahnya.

Baik Rusia maupun Ukraina sedang menunggu untuk melihat bagaimana Washington akan mengubah kebijakannya tentang perang setelah Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada bulan Januari 2025.

Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Mengarah ke Moskow, Rusia Luncurkan 145 Drone ke Negara Zelenskyy

Amerika Serikat (AS) adalah penyedia bantuan militer terbesar bagi Ukraina, tetapi Trump telah menegur pemerintahan Biden karena memberikan bantuan puluhan miliar dolar kepada Kiev.

Kota-kota besar yang diserang Rusia pada hari Senin berada dekat dengan garis depan perang sepanjang sekitar 1.000 kilometer.

Menurut otoritas setempat, pesawat nirawak Rusia menghantam kota selatan Mykolaiv, menewaskan lima orang dan melukai seorang wanita berusia 45 tahun. Sekitar dua lusin orang mencari bantuan psikologis setelah serangan yang merusak rumah dan toko.

Mykolaiv, yang terletak sekitar 60 kilometer di barat laut garis depan di wilayah Kherson, sering menjadi sasaran serangan Rusia.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Associated Press


TERBARU