> >

Garda Revolusi Iran Peringatkan Israel, Sebut Perisai Rudal AS Bisa Ditembus Serangan Teheran

Kompas dunia | 24 Oktober 2024, 18:23 WIB
Sejumlah tentara Amerika Serikat (AS) tampak tengah memuat sistem persenjataan pertahanan udara area ketinggian (Terminal High Altitude Area Defense) atau THAAD ke dalam pesawat pengangkut militer di Fort Bliss, Texas, 23 Februari 2019. (Sumber: Staff Sgt. Cory D. Payne/U.S. Air Force via AP)

TEHERAN, KOMPAS.TV - Panglima Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC) Hossein Salami memperingatkan Israel bahwa sistem pertahanan udara Amerika Serikat (AS) tidak akan bisa melindungi mereka dari serangan Teheran. Peringatan Panglima IRGC ini disampaikan sehubungan kabar Israel berencana membalas Iran atas serangan rudal pada awal Oktober lalu.

AS sendiri telah mengirimkan sistem pertahanan udara canggih ke Israel, THAAD, usai memanasnya eskalasi dengan Teheran. Namun, Hossein Salami menegaskan pertahanan udara itu tidak akan cukup melindungi Israel jika Iran memutuskan menyerang.

Baca Juga: Sesumbar Menhan Israel Yoav Gallant: Serangan ke Iran Jadi Pembuktian Kekuatan Israel pada Dunia

"Jangan percaya sistem THAAD. Mereka terbatas, dan Anda telah bergantung pada kekuatan yang terbatas," kata Salami dikutip kantor berita Tasnim via Al Jazeera, Kamis (24/10/2024).

"Apa pun yang kalian tembakkan, musuh kalian akan membalas beberapa kali lebih kuat. Kalian tidak akan bisa menang dalam cerita ini. Kami akan mengalahkan kalian."

Selain itu, Salami mengecam AS yang disebutnya mengidentikkan reputasi politik mereka dengan "kejahatan" Israel. Salami menyebut dunia kini memandang Washington sebagai pemasok bom "yang jatuh ke anak-anak Gaza dan Lebanon."

Pemerintah Israel telah menyatakan bahwa pihaknya akan membalas gelombang serangan rudal Iran pada 1 Oktober lalu. Dokumen intelijen AS yang bocor pun mengungkapkan bahwa Tel Aviv tengah menggodok rencana serangan ke Iran.

Untuk mengantisipasi konflik yang lebih luas, AS dilaporkan mengirim sistem pertahanan udara THAAD ke Israel sejak akhir pekan lalu. Washington juga mengirimkan sekitar 100 tentara untuk mengoperasikan sistem pertahanan udara tersebut.

Baca Juga: Iran Murka Dokternya Terbunuh Serangan Israel di Lebanon: Jelas Pelanggaran Konvensi Jenewa 1949

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU