Taiwan: Blokade dari China Akan Dianggap sebagai Tindakan Perang
Kompas dunia | 23 Oktober 2024, 11:56 WIBTAIPEI, KOMPAS.TV – Menteri Pertahanan Taiwan, Wellington Koo, menyatakan bahwa blokade nyata dari China terhadap Taiwan akan dianggap sebagai tindakan perang.
Pernyataan itu disampaikan setelah China melakukan latihan militer pekan lalu yang mensimulasikan blokade pelabuhan di sekitar Taiwan.
Koo menegaskan bahwa blokade seperti itu akan membawa dampak besar bagi perdagangan internasional, mengingat satu dari lima kapal barang dunia melintasi Selat Taiwan.
“Jika Anda benar-benar ingin melakukan apa yang disebut blokade, yang menurut hukum internasional adalah melarang semua pesawat dan kapal memasuki wilayah tersebut, maka menurut resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, hal itu dianggap sebagai bentuk perang,” kata Koo kepada wartawan di parlemen pada Rabu (23/10/2024) dikutip dari Al Arabiya.
Ia juga menekankan bahwa latihan militer berbeda dengan blokade nyata, karena dampaknya tidak hanya pada Taiwan, tetapi juga pada komunitas internasional.
China, yang mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah mereka, telah secara rutin melakukan aktivitas militer di sekitar pulau tersebut selama lima tahun terakhir.
Latihan militer terbaru pekan lalu, yang dinamai "Joint Sword-2024B", melibatkan simulasi blokade di pelabuhan-pelabuhan utama serta serangan terhadap target maritim dan darat.
Meski latihan ini berlangsung hanya sehari, aktivitas militer China terus berlanjut.
Taiwan terus menolak klaim kedaulatan Beijing dan menyatakan bahwa latihan tersebut hanya sebatas simulasi.
Namun, jika dilakukan secara nyata, blokade itu akan mengganggu jalur perdagangan global yang penting.
Baca Juga: Xi Jinping Kunjungi Provinsi Dekat Taiwan usai China Gelar Latihan Militer Besar
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Al Arabiya